WahanaNews-Tapsel | Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumatera Utara, Alfi Syahriza, memprediksi sekitar 2,3 juta warga mudik ke wilayahnya.
Antusias warga melakukan mudik tersebut terjadi karena sudah 2 tahun tidak mudik akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga:
Fasilitas Lengkap, SPKLU Rest Area KM 6B Jadi Sasaran Pemudik Mobil Listrik
“Diperkirakan puncak arus mudik terjadi pada H-2 atau 30 April 2022, dan puncak arus balik diperediksi H+5 atau 8 Mei 2022,” ungkap Alfi Syahriza saat konferensi pers di Ruang Rapat I Lantai 2 Kantor Gubernur Sumut, Selasa (26/04/2022).
Dishub Sumut juga mendirikan posko–posko pengamanan. Selain itu untuk memastikan bahwa moda transportasi umum dalam kondisi laik jalan.
Dishub juga telah melakukan Ramp Check (Inspeksi Keselamatan) pengemudi/awak, sarana, dan test urine pengemudi di terminal dan Pool Bus AKAP/AKDP.
Baca Juga:
Kemenparekraf Apresiasi ASDP Bangun Destinasi Wisata Baru 'Bakauheni Harbour City'
Alfi juga memaparkan, jumlah penumpang masa Lebaran untuk angkutan jalan diprediksi 29.792 penumpang per hari, angkutan penyeberangan 1.891 kendaraan per hari, angkutan kereta api 11.976 penumpang per hari, angkutan laut 1.198 penumpang per trip, dan untuk angkutan udara diprediksi 16.192 penumpang per hari.
Untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik, jelasnya, Dishub Sumut telah menyiapkan 250 PO Bus, 4 relasi, 40 KA, 8 kapal Ferry penyeberangan di Kawasan Danau Toba dan 6 Kapal Ferry penyeberangan di Kepulauan Nias.
Untuk moda transportasi laut disiapkan KM Kelud dan Doro Londa kapasitas 2.607 seat per trip dan sedangkan transportasi udara untuk Bandara KNO 19 rute, Bandara Silangit 5 rute, Bandara Binaka 5 rute, Bandara Sibolga 1 rute, dan Bandara Aek Godang-Lasondre 3 rute.
Untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas, juga akan diberlakukan pembatasan operasional angkutan barang di ruas jalan Medan-Berastagi, Pematangsiantar-Parapat-Porsea, kecuali kendaraan pengangkut BBM, ternak, pupuk, sembako, dan sepeda motor mudik.
Alfi juga mengimbau kepada pengguna jalan untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan bila terjadi kemacetan panjang hendaknya menggunakan jalur alternatif.
“Bagi masyarakat yang melakukan mudik untuk tetap menjaga prokes, meskipun kondisi sudah terkendali namun tetap harus waspada karena mobilitas masyarakat secara bersamaan,” harapnya. [dny]