WahanaNews-Tapsel | Menyusul pengenalan motor listrik Yamaha E01 di Indonesia, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengumumkan rencana garapan proyek besar.
Tidak hanya line-up motornya yang akan mulai menggunakan mesin tanpa bahan bakar.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
Namun kini, Yamaha merencanakan proyek emisi 0 persen dalam kegiatan dipabriknya.
Diumumkan 22 April 2022, proyek besar tersebut yakni perancangan serta pemakaian panel surya di atas pabrik PT YIMM, Pulogadung, Jakarta.
Berdasarkan pernyataan dari Presiden Direktur PT YIMM, Minoru Morimoto bahwa panel surya ini akan segera dipasangkan pada pabriknya.
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
"Saya ingin mengumumkan bahwa kami memiliki proyek besar untuk memasangkan Panel Surya di atas pabrik kami," ujar Presiden Direktur YIMM, Minoru Morimoto, Jumat, Jakarta.
Kendati sudah digaungkan, namun proyek ini masih akan ditinjau dan diperhatikan kembali.
"Kami bekerja sama dengan PLN dalam proyek ini, namun masih akan menunggu lagi, karena bangunan pabrik sudah tua dan banyak yang harus diganti," kata Morimoto dengan sedikit tertawa
Terlebih lagi, proyek ini merupakan salah satu tujuan jangka panjang Yamaha, sehingga masih ada sedikit waktu untuk mengejar waktunya.
Yaitu program mengurangi emisi hingga 90 persen di akhir tahun 2050. Namun, walau jangka panjang proyek ini lebih cepat 10 tahun dari pemerintahan yang menargetkan pengurangan emisi 90 persen di tahun 2060.
"Visi jangka panjang ini Yamaha ingin segera melangkah ke step seterusnya untuk menciptakan hal hal yang bagus untuk masyarakat kita, " ucap Minoru Morimoto dengan percaya diri.
Dalam proyek jangka panjang ini, tentunya jangan sampai lupa dengan kendaraan-kendaraan produk Yamaha.
"Realisasi jangka panjang ini kita terus bawakan pada berbagai kendaraan termasuk Yamaha EV, " tutur Minoru Morimoto.
Dalam proyek panel surya, Yamaha berhasil berkolaborasi dengan PLN. Dan dari pernyataannya, mereka juga membuka peluang kepada seluruh pihak yang ingin bekerja sama.
"Kita mau berkembang sebagaimana kolaborasi manusia bisa jadi satu kesatuan. Terutama dalam kendaraan listrik, Yamaha tidak bisa bekerja sendirian, kami harus merangkul seluruh pihak untuk menjadi acuan dan referensi," ucap Minoru Morimoto menambahkan. [dny]