Tapsel.WahanaNews.co - PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, menginisiasi aksi lestarikan lingkungan melalui kegiatan bersih-bersih sampah dan tanam bibit pohon di bantaran sungai di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sabtu (18/11/2023).
Dalam aksi bersih-bersih dan tanam bibit pohon berbagai jenis di bantaran sungai ini, merupakan Sungai Lubuk Larangan binaan PTAR, juga menggandeng stake holder dan masyarakat Desa Aek Ngadol, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapsel.
Baca Juga:
AKBP Achmad Fauzi Dengar Curahan Hati Warga di Masjid Al Azhar Sibolga
Selain di Desa Aek Ngadol, Kegiatan serupa juga berlangsung serempak di dua Desa yakni di Desa Garoga dan Desa Batu Horing, Kecamatan Batang Toru.
Senior Manager Enviroment, Health, and Safety PTAR, Hari Ananto, kepada wartawan mengatakan aksi pelestarian lingkungan ini mengusung tema : 'Dari Hati Untuk Bumi'. Kegiatan ini juga dalam rangka mendukung program dari pemerintah.
"Salah satunya, keberlanjutan dalam kelestarian lingkungan atau sustainable development goals," ujar Hari.
Baca Juga:
Pj Bupati Minta Masyarakat Tapteng Memilih Dengan Hati Nurani
Di mana, sebut Hari, keberlanjutan dan kelestarian lingkungan sudah menjadi komitmen PTAR, bersama masyarakat malalukan aksi kebersihan lingkungan di bantaran sungai di Lubuk Larangan.
"Secara khusus, pelestarian lingkungan kita lakukan dengan aksi bersih-bersih sampah di area Sungai Aek Ngadol. Dan tadi kita juga melakukan simulasi pembuatan pupuk kompos," ungkapnya.
Pihaknya berharap, dengan adanya kegiatan ini, kelestarian lingkungan tetap terjaga. Selain itu, di kegiatan ini ada juga aksi penanaman bibit Pohon.
Menurut Hari, aksi ini bertepatan dengan peringatan Hari Menanam Pohon. Penanaman pohon ini, dengan cara membagikan bibit Pohon ke masyarakat sekitar Aek Ngadol secara simbolis.
Kemudian, berlanjut penanaman bibit Pohon di sejumlah titik yang sudah ditentukan. Selain di Aek Ngadol, pihaknya juga mengadakan kegiatan serupa di dua desa lain yaitu, Garoga dan Batu Horing di Kecamatan Batang Toru.
Meski pembagian bibit Pohon berlangsung secara simbolis, tegas Hari, namun program ini tetap berkelanjutan. Dalam kegiatan ini, setidaknya pihaknya menanam 50 bibit Pohon berbagai jenis yakni bibit Trembesi, Johar, Manggis Durian, Nangka, Jontik-Jontik dan Meranti.
Pihaknya berharap, masyarakat miliki kesadaran dalam mengelola maupun melestarikan lingkungan. Sehingga, masyarakat memahami ketahanan dan mengantisipasi terjadinya perubahan iklim.
"Kemudian, dalam kegiatan ini dapat bermamfaat, guna mengurangi emisi karbon," harapnya mengakhiri.
Di lokasi yang sama, Senior Manager Community PTAR, Christine Pepah, menjelaskan terkait Lubuk Larangan binaan pihaknya. Di mana, Lubuk Larangan merupakan bagian dari kearifan lokal masyarakat di Tapanuli Bagian Selatan.
"Di Sungai Lubuk Larangan ini, ada beberapa larangan untuk melakukan kegiatan apapun. Termasuk menangkap ikan usai penaburan benih. Masyarakat bisa memanen ikan, jika waktunya sudah tiba," terang Christine.
Selain memanen ikan, semua pihak juga berkewajiban untuk lestarikan dan menjaga kebersihan lingkungan di Sungai Lubuk Larangan. Termasuk di sungai Aek Ngadol ini.
"Untuk di lingkar Tambang Emas Martabe, PTAR, telah menabur benih ikan mas dan ikan jurung. Khusus di Sungai Aek Ngadol ini, PTAR si Agustus hingga September 2023 ini telah melepas 6000 benih ikan jurung serta 1600 ikan mas," jelas Christine.
Sebelum ini, PTAR juga memiliki Sungai Lubuk Larangan binaan di Desa Garoga dan Batu Horing, Kecamatan Batang Toru. Dan, pihaknya tengah merencanakan membina Lubuk Larangan di Desa Sipenggeng, Kecamatan Batang Toru.
Christine menambahkan, terkait penanaman bibit pohon saat ini, tujuannya adalah untuk menghijaukan sungai-sungai Lubuk Larangan binaan PTAR. Juga, PTAR bersama Masyarakat sudah pernah panen ikan di Lubuk Larangan binaan.
Seperti, panen ikan Lubuk Larangan di Desa Garoga, seusai bulan Ramadan kemarin. Yang mana, penghasilan dari hasil panen ikan di lubuk larangan itu, mencapai lebih kurang Rp40 juta. Untuk Lubuk Larangan binaan PTAR sendiri biasanya hasil panennya akan terlihat setahun kemudian.
"Biasanya panennya sesudah Ramadan atau nanti sewaktu Lebaran dan PT AR bersama masyarakat juga sudah pernah memanen ikan di lubuk larangan binaan," pungkas Christine.
Warga masyarakat Desa Aek Ngadol Sitinjak Anton Lumbantobing (43) mengapresiasi aksi pelestarian lingkungan dengan menanam pohon penghijauan dan pembersihan sampah yang ada di bantaran Sungai Aek Ngadol ini.
"Kegiatan ini sangat positif untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan guna menjaga ekosistim dan bagian dari upaya mencegah pemanasan global," terang Anton.
Senada juga ucapan, Abdurrahman Situmorang (63), petani yang sudah menggeluti profesinya selama lebih kurang 40 tahun di Desa Aek Ngadol, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, memberi apresiasi ke PT Agincourt Resources (AR).
Apresiasi ini bukan tanpa alasan, tapi lantaran perhatian dan keseriusan PTAR selaku pengelola Tambang Emas Martabe dalam menjaga kelestarian dan keberlangsungan lingkungan di Aek Ngadol.
"Bukti nyata PTAR serius menjaga kelestarian lingkungan, seperti hari ini. Di mana, PT AR menggelar aksi pembagian bibit Pohon salah satunya durian ke masyarakat Aek Ngadol secara simbolis," ujar Abdurrahman.
Selain aksi pembagian dan penanaman bibit Pohon, ia juga mengaku bersyukur atas inisiasi PTAR menggelar aksi membersihkan Sungai Lubuk Larangan Aek Ngadol dari sampah.
"Intinya, kami bersyukur, PTAR sudah berkontribusi terhadap penghijauan Sungai Lubuk Larangan Aek Ngadol ini. Karena, Lubuk Larangan merupakan kearifan lokal masyarakat di sini," terangnya.
Abdurrahman juga mengucapkan terima kasih ke PTAR karena telah memberikan ilmu secara cuma-cuma terkait pembuatan dan penggunaan pupuk kompos. Jadi, masyarakat tak hanya diberikan bibit Pohon saja.
"Setidaknya, kami mendapatkan ilmu. Yaitu tentang bagaimana merawat tanaman itu nantinya agar tumbuh subur di kawasan Sungai Lubuk Larangan ini," tutur Abdurrahman mengakhiri.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]