Tapsel.WahanaNews.co, Madina - Muhammad Rizki Habibi Nasution siap bertarung dan melakukan perubahan sebagai Calon Anggota Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Caleg DPRD) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) pada pemilihan umum 2024. Dia membagikan ceritanya dan apa yang mendasari niatnya untuk terjun ke dunia politik.
Muhammad Rizki Habibi Nasution, putra sulung dari H. Ahmad Suhairi Nasution (lebih dikenal dengan sebutan LIAN HBN), maju sebagai Caleg DPRD Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dari Partai Gerindra dengan nomor urut satu, Dapil 2 yang meliputi kecamatan Lembah Sorik Marapi, Puncak Sorik Marapi, Tambangan, Kotanopan, Ulu Pungkut Muara Sipongi, dan Pakantan.
Baca Juga:
Wakil Wali Kota Sibolga Pantau Persiapan Harganas ke-31 di Pelabuhan Lama
"Alasan saya maju sebagai Caleg dari Partai Gerindra adalah karena minimnya perkembangan yang terjadi di Kabupaten Mandailing Natal ini. Hati dan jiwa saya tergerak untuk ikut melakukan perubahan sesuai Visi dan Misi Calon Presiden Prabowo Subianto untuk perubahan," kata Muhammad Rizki dalam wawancara dengan Wahananews.co.
Muhammad Rizki menyadari bahwa perjuangannya untuk duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Mandailing Natal (DPRD Madina) dan masuk dalam Dapil dua cukup berat. Namun, dengan niat yang tulus dan aktif bergerak di masyarakat, dia yakin akan membuahkan hasil yang baik.
"Saya ingin melakukan sesuatu yang berbeda dari calon-calon lainnya dengan lebih aktif bergerak di masyarakat dan menumbuhkan keaktifan anak-anak muda dalam membantu masyarakat, khususnya dapil dua ini," ucapnya.
Baca Juga:
PLN Pusdiklat Persiapkan Generasi Muda Kompeten dalam Kelistrikan Melalui Program TJSL Upgrading Guru Vokasi di 2 SMK Negeri di Medan
Sebagai seorang Caleg dari Gerindra, Muhammad Rizki menyepakati bahwa dalam dunia politik, baik jiwa muda maupun tua harus ada. Menurutnya, anak muda tak boleh diremehkan di dalam dunia politik, terlebih pada pemilihan umum.
Meskipun pandangan bahwa anak muda tak mampu dalam dunia politik sering ada, baginya itu tidak signifikan. Bahkan, dalam pemilihan umum 2024, waktu yang tepat bagi mereka untuk membuktikan bahwa orang muda bisa berperan dan berkarya.
"Disinilah saya sebagai salah satu contoh untuk membuktikan kepada anak-anak muda yang berprestasi, yang punya kekuatan, yang pintar, bahwa mereka bisa bekerja di parlemen (legislatif). Tidak hanya datang, duduk, diam," ungkapnya.
Untuknya, anak-anak muda merupakan tonggak ke depan bagi Indonesia Maju, yaitu Indonesia Emas 2045. Dan sebagai pembuktian untuk generasi selanjutnya, politik tidak harus memakai otot, melainkan kerja nyata yang bermanfaat untuk semua.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]