TAPELWAHANANEWS.CO, Mandailing Natal- Ketua Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Nuzhul Ramadhan menyarankan kepada orang tua untuk jangan normalisasi membela anak saat salah, akan berdampak fatal, Rabu (15/10/2025).
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang tua yang tanpa sadar membela anaknya meski jelas-jelas sang anak melakukan kesalahan. Niatnya memang sederhana, ingin melindungi, menjaga perasaan, atau menunjukkan kasih sayang. Namun jika kebiasaan ini terus dibiarkan, dampaknya terhadap perkembangan karakter anak sangat serius.
Baca Juga:
Normalisasi Sungai Ciliwung Ditargetkan Menteri PU Selesai Pada 2026
Fenomena ini kerap terlihat dalam berbagai situasi. Misalnya, saat anak terlibat pertengkaran di sekolah, sebagian orang tua langsung membela tanpa mendengarkan penjelasan pihak lain. Ada pula yang selalu mencari pembenaran atas perilaku negatif anak, dengan alasan anak masih kecil atau belum paham. Padahal, pembelaan seperti ini tidak hanya mengaburkan nilai benar dan salah, tetapi juga menanamkan kebiasaan tidak bertanggung jawab.
Ketua IPNU Madina Nuzul Ramadhan Mengatakan, "Mengajarkan tanggung jawab kepada anak bukan berarti menghukum secara keras, ini tentang memberi ruang bagi anak untuk memahami konsekuensi dari perbuatannya. Orang tua perlu menjadi teladan dalam bersikap jujur dan berani mengakui kesalahan. Jika anak melihat orang tua bersikap terbuka, mereka pun akan belajar melakukan hal yang sama," ujarnya.
"Misalnya, saat anak tidak mengerjakan PR dan mendapat teguran guru, orang tua sebaiknya tidak langsung menyalahkan pihak sekolah. Ajak anak berdiskusi dengan tenang, bantu ia memahami dampak dari tindakannya, dan dorong untuk memperbaiki kesalahan sendiri. Pendekatan seperti ini membentuk mental tangguh dan kejujuran yang berakar kuat,"tutupnya.
Baca Juga:
Lanjutkan Normalisasi Ciliwung Heru Budi Anggarkan Rp 700 Miliar
[Redaktur: Muklis]