TAPSEL.WAHANANEWS.CO, Mandailing Natal- Kerusakan lahan pertanian warga itu akibat dari bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi beberapa hari belakangan ini, Plt. Kepala Dinas Pertanian Taufik Zulhandra Ritonga, mengatakan, berdasarkan laporan dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan Koordinator Lapangan di tingkat kecamatan telah turun ke seluruh wilayah di Mandailing Natal untuk mendata areal pertanian warga.
Taufik menyebut sampai dengan hari ini, Kamis 4 Desember 2025, seluas 4.498.78 Hektar lahan dan tanaman pertanian terdampak.
Baca Juga:
Lahan Pertanian Bali Menyusut, Masyarakat Diminta Aktif Cegah Alih Fungsi
Kecamatan Siabu. Tanaman padi terdampak 2.053.4, yang mengalami puso seluas 2.000 Hektar, jagung terdampak 181 Ha, yang mengalami puso seluas 100 Ha. Cabai 7 Ha terdampak dan seluruhnya mengalami puso. Terong 14 Ha terdampak dan seluruh puso. Kacang Panjang 13 Ha terdampak dan seluruhnya puso.
Kecamatan Hutabargot. Tanaman padi 57 Ha terdampak, mengalami puso 30 Ha. Jagung 14,5 Ha terdampak, mengalami puso 5 Ha. Cabai 0,2 Ha terdampak dan puso. Timun 0,5 Ha terdampak dan puso. Pepaya 0,5 Ha terdampak dan puso.
Kecamatan Nagajuang. Padi 35 Ha terdampak, puso 25. Jagung 32 Ha terdampak, 20 puso.
Baca Juga:
Wakil Ketua DPRD Jateng Minta Pemda Pastikan Irigasi Terjaga Demi Lumbung Pangan
Bukit Malintang. Tanaman padi 10 hektare terdampak banjir.
Kecamatan Panyabungan Utara. Padi 394,6 Ha terdampak, 60 Ha puso. Jagung 143 Ha terdampak, 100 puso.
Kecamatan Panyabungan. Tanaman padi terdampak 27,5 Ha, puso seluas 20 Ha.