Tapsel.WahanaNews.co, Paluta -Lembaga Baruga Sinergi Institute (BSI) yang berkantor pusat di Jakarta menyelenggarakan pelatihan Ketahanan Pangan, pesertanya adalah utusan dari desa se-kabupaten Padang Lawas Utara di Hotel Putra Mulia jalan Gatot Subroto kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Senin (22/04/2024 sampai 26/04/2024).
Ada pun peserta pelatihan 2 orang per-desa dengan jumlah 1158 orang. Setiap peserta pelatihan dikenakan biaya Rp.10.000.000,- yang bersumber dari Dana Desa masing-mading.
Baca Juga:
Bangun Awareness Trend ‘Hacker’, Butterfly Consulting Indonesia Tawarkan Pelatihan Cyber Security
Ketika WahanaNews.co mewawancarai Pengurus PABPDSI (Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia) Provinsi Sumatera Utara Riduan Harahap mengatakan, setiap desa di Padang Lawas tidak pernah mengusulkan pelatihan ataupun Bimtek di Musdes atau Musrenbang.
"Pelaksanaan pelatihan Ketahanan Pangan ini adalah melanggar aturan karena setiap desa di Padang Lawas Utara tidak pernah mengusulkan Pelatihan ataupun Bimtek dalam Musdes maupun Musrenbang," ujarnya.
Riduan Harahap yang juga Ketua PKN (Pemantau Keuangan Negara) kabupaten Padang Lawas Utara, ini adalah proyek titipan yang sengaja menghambur-hamburkan uang Dana Desa yang tidak ada mamfaatnya sama sekali untuk desa dan masyarakat.
Baca Juga:
Polres Binjai Gelar Pelatihan Mantap Praja Toba 2024
"Seharusnya dana sebesar itu dibelikan pupuk kimia ataupun pupuk organik sudah banyak manfaatnya untuk masyarakat dalam Ketahanan Pangan di Kabupaten Padang Lawas Utara ini," ungkapnya.
Sambungnya menjelaskan sebenarnya petani karet dan Kelapa sawit juga sayur-sayuran di Padang Lawas Utara jarang di kasih pupuk, karena mahalnya harga pupuk dan susah mendapatkan pupuk berdubsidi. Ini seharusnya diprioritas oleh Pemerintah Desa.
"Akhirnya Dana Desa di seluruh Kabupaten Padang Lawas Utara tidak tepat sasaran karena tidak sesuai dengan Musdes dan Musrembang desa, sengaja digerogoti dan banyak titipan sehingga Kepala Desa pasrah saja," tutupnya