TAPSEL.WAHANANEWS.CO, Mandailing Natal- Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Utara bekerja sama dengan stakeholder musnahkan ladang ganja sekitar 2 hektre di Perbukitan Tor Sihite Desa Hutabangun Kecamatan Panyabungan Timur KabupatenMandailing Natal Sumatera Utara, Rabu (23/7/2025).
Pemusnahan ladang ganja tersebut terdiri dari 45 orang yang dipimpin dari BNNP Sumut dengan kurang lebih 5 jam perjalanan, yang terdiri Personil BNN Provinsi Sumut, Personil BNNK Madina, Personil Polda Sumut, Personil TNI, Personil Polri, dan Masyarakat.
Baca Juga:
Tumbuhkan Semangat Nasionalisme, Pemkab Dan Forkopimda Karo Adakan Jalan Santai Bersama
Ladang ganja yang telah dimusnahkan di Tor Sihite lebih kurang 2 hektare dengan ketinggian 850 MDPL, jarak kerapatan antar tanaman 50cm sampai dengan 80 cm, ketinggian tanaman ganja antara 50 cm sampai 150 cm dengan jumlah 20.000 batang.
Kepala Bidang Berantas BNNP Sumut Kombes Pol Wadi Sa'bani mengatakan," alhamdulillah hari ini kita telah musnahkan ladang ganja terlarang dengan lancar dan sukses," ujarnya.

"Kami dari BNNP Sumut bersama BNNK Madina bersama stakeholder Personil Polda Sumut, Personil TNI, Personil Polres Madina dan masyarakat, mulai dari pagi sampai menjelang makrif telah berhasil memusnahkan ladang ganja yang ditanami oknum-oknum masyarakat untuk kepentingan keuntungan pribadi semata menanam tanaman terlarang yaitu ganja," katanya.
"Kegiatan ini kita lakukan untuk pencegahan juga, ketika ini panen 20000 pohon bisa mencapai hasil 20 ton ganja menyebar di masyarakat kita bisa mencegah itu terjadi, ini adalah merupakan hal krusial kita semua harus hadir bersama, kewajiban kita semua dan Pemerintah, negara harus hadir ditempat seperti ini biar jangan terus menerus masyarakat menanam barang terlarang ini," katanya lagi.
Baca Juga:
BNNP Sumut dan BNNK Madina Ungkap Ladang Ganja 2 Hektar di Tor Sihite
Plt.Kepala BNNK Madina Samsul Arifin mengatakan," untuk mengantisipasi masyarakat untuk tidak lagi menanam taman terlarang, BNN RI melalui deputi pemberdayaan masyarakat kita akan mengumpulkan para petani untuk pembinaan masyarakat dikawasan tanaman terlarang ," ujarnya.
"Kita akan bantu para petani tersebut untuk menanam apakah komunitas apa yang dibutuhkan petani mulai dari proses sampai panen," tutupnya.
[Redaktur: Muklis]