WahanaNews-Tapsel | PT PLN (Persero) memastikan pasokan energi primer untuk pembangkit listrik pasca Idul Fitri 1443 H berlangsung aman.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, saat momen mudik Lebaran tahun ini, konsumsi listrik mengalami penurunan, khususnya di kota besar, seperti Jabodetabek, Jawa Barat, dan Surabaya.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Hal ini disebabkan industri dan sektor bisnis mengalami penurunan konsumsi.
"Penurunan beban yang drastis ada di Jabodetabek, Banten, Jawa bagian barat dan timur, tapi memang ada konsumen rumah tangga terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Bali," ujar Darmawan beberapa waktu yang lalu.
Darmawan mengungkapkan, beban puncak di Jawa Madura Bali sempat mencapai 19 gigawatt (GW).
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Sebelumnya, beban puncak ada di angka 28 GW. Namun, saat arus balik mudik, maka beban puncak kelistrikan akan kembali merangkak naik.
"Kami mengerahkan pasukan kami untuk siap menghadapi lonjakan beban yang akan kembali normal. Bisa kembali lagi ke 28-29 GW. Kami juga siap," tegas Darmawan.
Tak hanya di Jawa Madura Bali, Darmawan menyebut, di wilayah Sumatra dan Kalimantan juga mengalami anomali, seperti penurunan konsumsi listrik di Sumatra Utara.
Namun, saat momen Lebaran justru konsumsi listrik sektor rumah tangga di Sumatra Selatan dan beberapa wilayah di Kalimantan mengalami kenaikan.
Untun itu, PLN pun menyiapkan skenario guna memastikan pasokan energi primer ke pembangkit aman untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi listrik saat arus balik Lebaran.
“Delivery LNG ke FSRU, juga aman. Gas pipa juga tepat waktu, BBM juga aman. Kami menyatakan di sini, kondisi pasokan energi primer, baik itu batu bara, gas LNG, gas pipa, ataupun BBM dalam kondisi aman," pungkasnya. [dny]