WahanaNews-Tapsel | Musibah kebakaran yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia akibat korsleting listrik yang mengakibatkan kerugian materil dan moril ditengah masyarakat.
Seperti yang terjadi di Pasar Gembrong baru-baru ini, selain itu, seorang masyarakat meninggal dunia diduga kesetrum listrik saat mengkumandangkan Adzan di Purbalingga, bulan kemarin.
Baca Juga:
Damkar Bengkulu: 233 Personel Siaga Antisipasi Kebakaran Selama Ramadhan
Dan banyak lagi musibah korsleting listrik yang menyebabkan kebakaran hingga memakan korban jiwa didaerah daerah lainnya.
Albert Soekanta, Kader Senior PDI Perjuangan yang juga Ketua Umum Relawan Padamu Negeri (Relawan Jokowi 2 Periode) meminta kepada PLN dapat bekerja profesional dan hendaknya dapat menyisihkan dana bantuan sosial untuk membantu para korban kebakaran, serta korban yang terkena musibah akibat korsleting listrik.
Disisi lain hendaknya PLN juga dapat menyediakan tenaga ahli profesional untuk memeriksa jaringan didalam rumah, kantor dan lain sebagainya yang usia kabelnya udah diatas 15 tahun.
Baca Juga:
Usai Berhasil Padamkan Api, Seorang Satpam SMAN 6 Jakarta Meninggal Dunia
"Hendaknya disarankan agar mengganti kabelnya. Kabel rusak dan lapuk dapat memicu terjadinya korslet dan kebakaran. Hendaknya PLN memiliki tenaga ahli untuk itu, minimal PLN memberikan himbauan tertulis agar setiap 15 tahun sekali bahwa kabel instalasi kantor, rumah dan Lain-lain hendaknya diganti," ujar Albert Soekanta, Minggu (22/5/2022).
Terjadinya kebakaran dan korsleting adalah musibah bagi masyarakat yang memakan korban jiwa dan harta benda.
"Kita relawan Jokowi meminta PLN segera membuat kebijakan dan membantu korban kebakaran akibat korsleting listrik. Dengan begitu PLN telah turut membantu pemerintah pusat dalam hal pelayanan dan penyedia listrik dengan mencegah dan memberikan santunan kepada masyarakat kecil," imbuhnya.