Tapsel.WahanaNews.co, Batangtoru - Insiden kecelakaan kerja terjadi, supir truk tewas terhimpit di lokasi proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru, Tapanuli Selatan (Tapsel), Kamis (14/12/2023).
Seorang pekerja lokal tewas terhimpit mobil saat berusaha menyelamatkan diri dari kecelakaan, yang dipicu oleh rem yang blong.
Baca Juga:
Hendak Malak Supir Truk, Waria Ini Justru Tewas Diduga Kalah Berkelahi
AKP Rudy Saputra, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tapsel, menyampaikan informasi ini, Senin (18/12/2023) melalui sambungan telepon.
"Benar, kejadian itu terjadi pada Kamis 14 Desember 2023 kemarin. Korban, seorang supir dan pekerja lokal, meninggal dunia akibat insiden tersebut," ungkap Rudy.
Korban bernama Dedi Anto Hutasuhut (45), merupakan tenaga kerja lokal dari PT SAE (Subkontraktor), beralamat di Desa Sisipa, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan. Kejadian terjadi di lokasi R3 K4+500, tempat proyek pembangunan PLTA Batangtoru.
Baca Juga:
Diduga Kelelahan, Supir Truk Tewas di Pinggir Jalan Flamboyan Medan
Rudy menjelaskan, sesuai keterangan dari saksi-saksi di lokasi, saat itu korban sedang melakukan dumping (pembuangan) material dari Adit-2 (lokasi terowongan) mengendarai truk jenis Howo dengan nomor pintu 821. Saat berada di lokasi dengan jalan yang menurun, tiba-tiba mobil yang dikendarai korban bergerak maju. Korban berusaha mengendalikan truknya, namun tidak berhasil, sehingga terbalik.
"Korban berupaya melompat ke kanan untuk menghindar, namun truk tersebut terbalik dan menimpa korban. Diduga kuat akibat rem mobil yang blong," ungkap Rudy.
Setelah mendapat laporan, tim evakuasi dari pihak PLTA Batangtoru segera bergerak menggunakan satu unit excavator untuk menggeser badan truk yang menimpa korban.
"Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Sipirok. Kemudian diserahkan kepada pihak keluarganya di Batangtoru," ungkap Rudy.
Polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait kejadian ini.
"Dugaan sementara adalah kecelakaan kerja. Kami masih menyelidiki apakah ada kelalaian dalam hal ini," pungkas Rudy.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]