Tapsel.WahanaNews.co - Geliat pariwisata di Tapanuli Selatan (Tapsel) semakin memuncak dengan keberhasilan 'Syaakirah the View'. Wartawan berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan pengusaha muda dibalik kesuksesan destinasi wisata ini, di lokasi yang terkenal di Desa Aek Sabaon, Kecamatan Marancar, baru-baru ini.
Di sudut desa kecil, diantara Gunung Lubuk Raya dan Gunung Sibualbuali, muncul sebuah tempat yang memikat mata dan jiwa, bernama 'Syaakirah the View'.
Baca Juga:
Ngantor Berpindah, Strategi Bupati Samosir untuk Ciptakan Pemerintahan yang Proaktif dan Responsif
Sebuah pesona alam yang menghampar indah, diatur dan dirawat oleh seorang pemuda bersemangat, yang kreatif dan inovatif, bernama Indar Sakti Tanjung.
Entah bagaimana Indar mendapati potensi terpendam ini. Ia yakin, ada sesuatu yang tersembunyi, sesuatu yang layak digali, diselami, dan dinikmati oleh banyak orang.
Tak tergoda oleh keadaan yang masih tenang, Indar mula bertekad membangun destinasi wisata yang bisa menyatu dengan alamnya.
Baca Juga:
Strategi Jitu Kapolres Tapteng, Persiapan Sarpras untuk Operasi Mantap Brata Toba yang Gemilang
Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, jerih payah Indar tak sia-sia. Syaakirah the View merebak sebagai obyek wisata primadona di Tapanuli Selatan. Mata yang terkesima tak hanya berasal dari penduduk setempat, tetapi juga dari ribuan mata wisatawan, yang datang dari pelosok daerah, bahkan dari berbagai mancanegara.
Kesuksesan 'Syaakirah the View' bukan semata-mata mengundang decak kagum, melainkan juga menjadi penopang perekonomian lokal serta sumber penghasilan bagi Kabupaten Tapsel.
Prestasi gemilang ini pun menjadi sumber inspirasi bagi banyak anak muda serta para pengusaha di Tabagsel (Tapanuli Bagian Selatan), menjadi teladan tentang bagaimana menggenggam potensi alam dengan tangguh.
Namun, dibalik cemerlangnya prestasi yang diperoleh, ternyata ada kisah yang lebih luas dan memikat di balik perjalanan sukses objek wisata ini.
Indar Sakti Tanjung, yang sebelumnya telah merintis objek wisata ini sejak tahun 2016, mengungkapkan perpindahannya ke Partai Golkar sebagai langkah strategis dalam karir politiknya.
"Alasan saya memilih pindah ke Partai Golkar adalah karena keinginan untuk meraih jenjang yang lebih tinggi dalam karir politik, bukan hanya di tingkat lokal," ujar Indar, yang sebelumnya berada di Partai Bulan Bintang (PBB) Kota Padangsidimpuan.
Perpindahan ke Tapanuli Selatan, menurut Indar, berhubungan dengan latar belakangnya yang terkait erat dengan pariwisata. Objek-objek wisata yang mempunyai potensi besar di Tapsel menjadi motivasi bagi Indar untuk maju sebagai calon legislatif di daerah tersebut.
"Fokus program saya adalah pada pengembangan potensi pariwisata di Tapsel, karena kami sudah memiliki pengalaman langsung di bidang ini," tambahnya.
Indar juga mengulas dampak dari keberhasilan Syaakirah the View terhadap pertumbuhan pariwisata di daerah lain di Tapanuli Selatan.
"Meskipun terdapat objek wisata yang berkembang seperti Syaakirah The View, pertumbuhan di daerah lain terasa kurang maksimal. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya tokoh yang mendorong pemerintah dalam mengoptimalkan potensi wisata yang ada," jelasnya.
Indar menunjukkan komitmennya dalam menjadikan Kecamatan Marancar sebagai destinasi wisata unggul di Tapanuli Selatan. Dia menyebutkan beberapa potensi wisata yang luar biasa di wilayah tersebut, seperti Air Terjun Silima-Lima, Air Terjun Sitimbulan, pemandian air panas, dan potensi lainnya yang menarik.
Selain itu, dia berencana mengembangkan Sirerak di Desa Haunatas menjadi destinasi wisata sawah, dengan cita-cita menghadirkan pendapatan signifikan bagi desa setempat, sebagaimana kesuksesan Desa Pujon Kidul, di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Indar Sakti Tanjung mengungkapkan potensi luar biasa di Kecamatan Marancar, terutama melalui Komunitas Hatabosi (Peraih Kalpataru 2020) yang dengan gigih menjaga keberlanjutan air dan hutan dari generasi ke generasi.
"Ini adalah kearifan lokal yang luar biasa, bukan hanya menjaga warisan alam, tetapi juga menjadi potensi besar untuk menjadi destinasi wisata budaya," ujarnya, dan menyatakan dukungan Syaakirah the View, dalam menjalankan kegiatan komunitas ini untuk menjadikannya sebagai acara tahunan.
Selain itu, Indar menyoroti kepopuleran buah durian di Marancar dan rencananya untuk menggelar festival durian.
"Setiap wisatawan yang datang saat musim durian, kami bawa ke desa-desa sekitar untuk menikmati durian langsung di bawah pohonnya. Ini adalah pengalaman yang selalu mengesankan dan membuat orang ingin kembali lagi ke sini setiap musim durian," paparnya.
Upaya ini diharapkan akan meningkatkan kunjungan wisatawan dan mendatangkan dampak ekonomi yang signifikan bagi daerah.
"Tujuan kami bukan hanya membuat Syaakirah the View menjadi satu-satunya tujuan wisata, tapi juga mendorong setiap daerah memiliki potensi wisata yang sama kuat," jelas Indar.
Sebelum terjun ke politik, Indar Sakti Tanjung memiliki pengalaman sebagai petani dan pengusaha kebun kelapa sawit di Kabupaten Padanglawas Utara.
Pengalamannya ini membentuk fondasi yang kuat untuk pengabdiannya di bidang politik, kini difokuskan di Tapanuli Selatan dengan bergabung bersama Partai Golkar.
Indar Sakti Tanjung membidik Dapil 5 (Kecamatan Marancar, Batangtoru, dan Muara Batangtoru) dalam Pemilu 2024 mendatang, untuk Caleg DPRD Tapanuli Selatan dengan nomor urut 7.
Ayah empat anak dan suami dari Fauziah Pebriani ini berharap, dapat menjadi wakil rakyat yang bermanfaat bagi masyarakat dan dapat menjalin sinergi yang kuat dengan pemerintah untuk mewujudkan impian pariwisata yang luar biasa di wilayah Tapanuli Selatan.
[Redaktur: Hadi Kurniawan]