WahanaNews-Tapsel | Sony Tehe Lase warga Desa Singkuang I, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), meminta Kapolres Madina untuk menangkap pelaku dugaan pengancaman kepada keluarganya.
Informasi yang diterima wartawan dari Sony mengatakan kasus pengancaman ini terjadi pada Senin (13/3/2023) malam, karena kasus hutang piutang istrinya kepada terduga pelaku berinisial IIB. Saat itu IIB bersama adiknya meminta tagihan sisa utang kepada Ina Dewi, namun, Ina Dewi meminta tenggang waktu sampai sebulan untuk membayar utangnya lalu mereka tak terima dan meminta utangnya agar segera dilunasi saat itu juga.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
"Enam orang masuk ke rumah, mereka terus saja meminta hutang, dan kami belum bisa membayar. Namun keluarga saya terus diancam meraka," ucapnya.
Sambung Sony menjelaskan, saat penagihan utang ke rumah, mereka terus memaksa meminta membayar sisa hutangnya hingga Ina Dewi di dorong hingga terjatuh dan sambil melakukan pengancaman serta pengerusakan alat rumah Ina Dewi.
"Akibat kejadian itu, istri saya terjatuh lalu ditendang, tangan isteri saya di tampar dan alat elektronik milik kami rusak serta kami mendapat ancaman pembunuhan," tutupnya
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Peristiwa pengancaman akan membunuh keluarganya itu sudah di laporkan ke Polres Madina dengan Nomor : STPL/B/04/III/2023/SPKT/Polsek Muara Batang Gadis/Polres Madina/Polda Sumut pada tanggal 15 Maret 2023.
Sony mengungkapkan, meski peristiwa itu sudah dilaporkan ke Polres Madina, akan tetapi, ia mengaku masih kerap mendapatkan teror dan pengancaman.
"Saya meminta kebijaksanaan pihak kepolisian dalam menyikapi kasus ini. Pasalnya sampai sekarang pelaku masih terus meneror keluarga saya dengan ancaman akan dibunuh. Bahkan berkata tak senonoh terhadap istri saya bahkan kepada anak-anak saya, Kami jadi takut beraktivitas atas ancaman ini, anak-anak saya tidak berani ke sekolah dan trauma dengan ancaman sert teror yang kami alami setiap harinya," kata Sony.