WahanaNews-Tapsel | PT PLN (Persero) mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Medang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hadirnya PLTS berkapasitas 314 kiloWatt peak (kWp) yang dilengkapi baterai berkapasitas 550 (kiloWatt hour) kWh dan inverter membuat 2.574 keluarga di pulau seluas 4,35 km2 kini dapat menikmati listrik selama 24 jam penuh.
Sebelumnya, wilayah yang memiliki potensi kekayaan bahari ini sebelumnya menyala 12 jam, yakni pukul 18.00 – 06.00 WITA.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
Jamaan, salah satu penduduk di Desa Bugis Medang yang memiliki usaha toko kelontong dan minuman cepat saji menyampaikan kondisi kelistrikan di pulau dengan mayoritas penduduknya bermata pencahariaan nelayan, sebelum dan sesudah masuknya listrik 24 jam.
“Tentunya ini sangat menjadi kemajuan bagi kami dan warga semua. Listrik yang selama ini beroperasi 12 jam, kini bisa dipakai seharian penuh. Tentu saja usaha kami juga akan lebih maju, karena selama ini harus menyalakan genset di siang hari, tapi sekarang bisa pakai seharian penuh. Terima kasih PLN,” ujar Jamaan.
Senada dengan Jamaan, Ibu Jumianti, ibu rumah tangga yang tinggal di pulau tersebut juga menyampaikan rasa syukurnya dengan masuknya listrik 24 jam ini, selain memudahkan anaknya dalam belajar, dirinya juga dapat memperoleh pendapatan sampingan dengan berjualan es batu.
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
“Alhamdulillah kita senang. Kini tidak lagi susah dengan adanya listrik. Kita bisa menambah lemari es untuk berjualan es batu. Anak-anak juga bisa belajar kapan saja,” ungkap ibu dua anak ini.
Kepala Dinas Energi dan Sumber daya Mineral Provinsi NTB, Zaenal Abidin menyampaikan apresiasinya terhadap PLN atas upaya yang dilakukan untuk melistriki daerah terpencil dan terluar di NTB.
Ini tentunya langkah yang luar biasa dari PLN. Tidak hanya sekedar melistriki, tapi berhasil menghadirkan green energy di pulau terluar NTB. Pembangunan PLTS yang akan beroperasi secara hybrid dengan PLTD milik PLN di Pulau Medang, juga dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan BBM yang harganya saat ini kian melambung, mengurangi Biaya Pokok Produksi listrik dan meningkatkan bauran energi terbarukan dalam bauran energi daerah NTB,” tutur Zaenal.