WahanaNews-Tapsel | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya meningkatkan rasio elektrifikasi melalui pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik di daerah yang belum berkembang, khususnya daerah terpencil dan perbatasan melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Tahun Anggaran 2022. Sebanyak 581 rumah tangga di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan menerima bantuan pasang listrik gratis melalui APBN Kementerian ESDM Tahun 2022 ini.
“Kementerian ESDM telah merencanakan sebanyak 3.860 rumah tangga calon penerima BPBL untuk Provinsi Sulawesi Selatan, dimana untuk Kabupaten Gowa telah terpasang 168 sambungan rumah tangga yang tersebar di 14 kecamatan,” ungkap Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu, pada acara Peresmian dan Penyalaan Pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik T.A 2022 di Kelurahan Borongloe, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Kamis (10/11/2022).
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
Ia menjelaskan, BPBL bagi rumah tangga tidak mampudisampaikan bagi sebanyak 80.000 rumah tangga yang tersebar di 22 Provinsi di Indonesia. Dalam melaksanakan program ini, Kementerian ESDM menugaskan kepada PT PLN (Persero) untuk melaksanakan kegiatan pengadaan dan pemasangan BPBL Tahun Anggaran 2022.
Sementara itu General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, Andy Adchamonoerdin menyatakan bahwa PLN siap menjalankan arahan dari pemerintah agar bisa mengaliri listrik ke masyarakat.
“Pada Provinsi Sulawesi Selatan terdapat 3.860 rumah tangga yang mendapatkan BPBL, untuk Kabupaten Gowa mendapat 581 sambungan. Tercatat sampai dengan September 2022, RE di Sulawesi Selatan sebesar 99,83% dan di Kabupaten Gowa RE PLN adalah 99,91%,” ungkap Andy.
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Dalam kesempatan yang sama Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Ridwan Andi Wittri menegaskan bahwa salah satu hal yang paling menjadi perhatiannya adalah masalah listrik. “Tidak ada lagi masyarakat yang tidak menikmati kemerdekaan saat ini. Jika ada masyarakat Gowa yang belum menikmati listrik, maka akan terjadi kesenjangan,” tegas Andi.
Selain diharapkan dapat meningkatkan rasio elektrifikasi, Jisman menegaskan bahwa program BPBL ini juga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat.
“Kami mencatat masih terdapat warga yang menyalur listrik dari tetangga karena tidak mempu membayar biaya penyambungan listrik baru, padahal jaringan listrik PLN sudah ada di depan rumah," ujarnya.
Dengan memiliki akses listrik sendiri, Jisman menyatakan bahwa Pemerintah berharap masyarakat tidak tergantung lagi dari penyediaan listrik dari tetangga. Jisman meminta bantuan para kepala desa untuk menyampaikan data rumah tangga yang belum berlistrik kepada Ditjen Ketenagalistrikan
Dalam pelaksanaan Seremoni Penyalaan Pertama, warga menyatakan merasa terbantu dengan BPBL sehingga bisa mandiri dengan instalasi listrik milik sendiri.
Abd Rahman (31) yang sehari-hari bekerja sebagai supir menyampaikan bahwa sebelumnya ia menyambung listrik dari rumah mertua yang berada di sebelah rumahnya, namun sekarang ia sudah memiliki listrik sendiri. “Terima kasih atas listrik dari Pemerintah, dulu nyambung listrik dari rumah mertua. Penggunaan listrik dijatah, tidak bisa sepanjang waktu. Dengan adanya BPBL, kami sekeluarga menjadi bebas menggunakan air dan peralatan elektronik tanpa batasan waktu,” ungkapnya. [rum]