Usai menyalurkan hasrat dan niatnya, akhirnya salah seorang pelaku mengantar korban ke rumahnya di Desa tersebut dan tiba sekitar pukul 23.00 wib.
"Namun ayah korban yang sejak kepergian anaknya sudah was - was akhirnya menadapati anaknya sudah acak- acakan dan tidak lagi mengenakan jilbab, sontak saja mengundang kecurigaan telah terjadi sesuatu menimpa anaknya", ucap Zulfahri.
Baca Juga:
Buron Pemerkosa Istri Adik Angkat Depan Bayinya di Jakarta Utara Diringkus
Zulfahri mengungkapkan,ayah korban bersama warga keesokan harinya mengatur strategi lalu memancing para pelaku supaya muncul.
"Singkat cerita,salah satu pelaku diduga AS kembali menjemput korban dan membawanya berkeliling ke Desa Mondan untuk menemui 2 pelaku lainnya, AA dan M. Namun ternyata sekitar 7 sepeda motor berboncengan membuntuti mereka", bener Zulfahri.
Pelaku akhirnya mengembalikan korban ke rumahnya karena tidak menemukan 2 teman pelaku lainnya.
Baca Juga:
Nasib Bocah 12 Tahun Korban Perkosaan, Hamil dan Dipaksa Keluar dari Sekolah
Namun massa yang sudah kehilangan kesabaran sempat menghakimi pelaku hingga babak belur dan akhirnya dibawa polisi ke Mapolres Madina.
Namun ditengah situasi panas tersebut salah satu keluarga pelaku berteriak bahwa ada pelaku lain diduga AA juga berasal di tempat tersebut.
AA juga sempat menerima amukan massa dan akhirnya menyusul temannya ke Polres Madina untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.