Wahananews-Tapsel | Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal bekerja sama dengan Dewan Riset dan Inovasi Daerah (DRIDA) Madina mencanangkan Kecamatan Kotanopan sebagai kawasan agrowisata rambutan, Selasa (20/12/2022).
Pencanangan agrowisata rambutan, ditandai dengan penyerahan bibit rambutan, sebanyak 39.000 batang dan 8 ton pupuk organik, kepada tiga Desa dan satu Kelurahan di Kecamatan Kotanopan, bibit rambutan rencananya akan di tanam di pekarangan rumah warga, di sepanjang jalan lintas Sumatera Desa setempat.
Baca Juga:
Polres Madina Diminta Serius Tangani PETI Kotanopan
Pencanangan itu, dihadiri Asisten II setdakab Madina dr.Sayruddin Nasution, Kadis Pariwisata Madina M.Yasir Lubis, Ketua Dewan Riset dan Inovasi Daerah Madina M.Irwansyah Nasution, Camat Kotanopan Pangeran Hidayat, Kapolsek Budi Sihombing, para kepala Desa dan tokoh masyarakat.
"Kegiatan ini merupakan aktualisasi Surat Keputusan Bupati Mandailing Natal tentang zonasi pengembangan komoditas unggulan, selanjutnya surat keputusan tersebut dituangkan dalam pelaksanaan kegiatan kerja sama dengan Dinas Pariwisata dengan Dewan Riset dan Inovasi Daerah Mandailing Natal,sesuai dengan hasil penelitian kami (Dinas Pariwisata) dan Dewan Riset dan Inovasi Daerah (DRIDA) tentang agrowisata buah rambutan kecamatan Kotanopan memang layak dicanangkan agrowisata buah rambutan ,sesuai keputusan Bupati dan hasil penelitian kecamatan kotanopan akan ditanam buah rambutan," kata Kadis Pariwisata Madina dalam sambutannya.
Desa penerima bibit ini, akan mengembangkan buah rambutan, sedangkan Dinas Pariwisata akan mengemasnya menjadi wisata buah.
Baca Juga:
Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak dan Jorfarm Sinergikan Gerakan Tanam Kebun Satu Rumah Satu Pohon
"Jika kegiatan ini berjalan dengan baik akan menjadi daya tarik dan dikunjungi wisatawan, sehingga membantu ekonomi warga ,jadi kotanopan salah satu prioritas agrowisata buah rambutan," tuturnya.
Sementara saat awak media Wahananews-Sumut mewawancarai ketua Dewan Riset dan Inovasi Daerah Irwansyah Nasution mengatakan salah satunya, mencari hal baru untuk diusulkan kepada Bupati Madina. Walaupun inovasi ini tidak langsung menghasilkan bisa 2 sampai 3 tahun bahkan 10 tahun,kata dia tetapi efek inovasi ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat dan pendapatan Daerah, agrowisata rambutan dikotanopan sudah melalui kajian Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata.
"Kami juga dari Dewan Riset dan Inovasi Daerah sudah membuat 23 zonasi, program ini tentunya, selain untuk memudahkan perdagangan juga menciptakan kawasan wisatayang memberikan aikon kepada suatu daerah," imbuhnya.