TAPSEL.WAHANANEWS.CO, Tapanuli Selatan- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padangsidimpuan kembali menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga yang terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan. Penyerahan bantuan dipimpin langsung Ketua PMI Kota Padangsidimpuan Harry Pahlevi Harahap, bersama pengurus dan relawan PMI, di Posko Desa Huta Godang, Kecamatan Batang Toru, Minggu (7/12/2025).
Bantuan yang disalurkan berupa beras, gula, selimut, susu, roti, sabun, odol, pakaian anak-anak, serta sejumlah kebutuhan pokok lainnya. Seluruh bantuan merupakan donasi dari berbagai pihak yang dihimpun Posko Kemanusiaan PMI Kota Padangsidimpuan untuk korban banjir di Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan.
Baca Juga:
Polres Padangsidimpuan Bantu Masyarakat Dapatkan Beras Terjangkau
Ketua PMI Kota Padangsidimpuan, Harry Pahlevi Harahap, menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian PMI terhadap warga yang terdampak bencana, meskipun Padangsidimpuan sendiri baru saja tertimpa banjir.
"Bantuan ini merupakan bentuk empati keluarga besar PMI Padangaidimpuan atas musibah yang terjadi di desa ini dan di Tapanuli Selatan. Kota Padangsidimpuan juga mengalami hal yang sama, namun alhamdulillah sudah mulai teratasi. Semoga bantuan ini bermamfaat dan situasi segera pulih," ujar Pahlevi.
Kepada masyarakat dan perangkat desa, Pahlevi menjelaskan bahwa bantuan yang dibawa merupakan titipan dari para donatur yang disalurkan PMI untuk warga terdampak banjir dan longsor di dua wilayah tersebut.
Baca Juga:
Kasus Pembunuhan di Tapsel: Tiga Tersangka Ditangkap, Satu DPO
Selain menyalurkan bantuan logistik, PMI Kota Padangsidimpuan juga menggelar trauma healing bagi anak-anak korban banjir. Kegiatan ini dipimpin pengurus PMI dengan serangkaian aktivitas menyenangkan seperti permainan edukasi, bernyanyi, hingga pembagian hadiah.
Trauma healing dinilai penting untuk membantu anak-anak pulih dari rasa takut pascabencana.
"Kita ingin mengembalikan keceriaan anak-anak setelah dilanda banjir. Harapannya, pelan-pelan mereka bisa melupakan pengalaman traumatis dan kembali beraktivitas normal," ujar drg Susanti Lubis.