WahanaNews-Tapsel | Luapan banjir dari Sungai Batang Toru dan Sungai Sangkunur mengakibatkan tujuh dari belasan hektare tanaman padi petani di Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), terdampak banjir, Sabtu (19/3/2022).
"Itu hasil pendataan sekaligus laporan tercatat kita di lapangan bersama PPL Angkola Sangkunur," kata Koordinator BPP Simatà niari Dinas Pertanian Tà psel Ramadianyo, melansir Antara, Sabtu (19/3/2022).
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
Untuk wilayah Simataniari, dari tujuh hektare luas pertanaman padi lokal sekitar lima hektare yang terdampak.
Umurnya antara 7 hingga 80 hari setelah tanam.
"Sedang di wilayah Rianiate dari 10 hektare luas pertanaman padi varietas lokal sekitar dua hektare terdampak. Umurnya antara 90 hingga 110 hari setelah tanam," katanya.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
Ia mengatakan, air juga sempat merendam ratusan permukiman warga.
Dikhawatirkan kondisi tanaman semakin memburuk karena terendam.
Sebelumnya, hujan yang turun beberapa hari telah mengakibatkan permukaan air Sungai Batang Toru dan Sungai Sangkunur meluap.
Tidak hanya ratusan permukiman warga namun sejumlah hektare persawahan dan perkebunan masyarakat Kampung Setia Baru dan Muara Pardomuan, dan sejumlah di Rianiate, Kecamatan Angkola Sangkunur ikut terendam dan berdampak buruk terhadap petani. [rda]