WahanaNews-Tapsel | Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memastikan pasokan energi ke pembangkitnya aman menyambut lebaran 2022. Itu merupakan berbagai jenis energi primer yang digunakan, dari batu bara hingga cadangan LNG.
Darmawan menyebut, memastikan keamanan pasokan sendiri jadi fokus pihaknya dalam masa mudik lebaran ini.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Kita fokus pada keamanan pasokan. Bagaimana cadangan energi primer di masing masing pembangkit. Kita sudah cek, stokpile batu bara kami diatas 15 HOP," katanya dalam Konferensi Pers di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Minggu (1/5/2022).
"Artinya, sangat aman dan kta juga pastikan kondisi cadangan gas, baik LNG maupun pipa," imbuhnya.
Ia menjabarkan, untuk pasokan gas, khususnya PLTGU dipastikan aman. Kemudian pasokan BBM juga disebut telah memiliki cadangan 15 Hari Operasi (HOP).
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Ia berharap kondisi ini akan terus berlanjut serta tak ada gangguan kedepannya.
"Untuk itu, pasokan energi primer di seluruh pembangkit listrik dalam kondisi aman. Semoga tidak ada distrupsi ataupun gangguan selama masa lebaran ini," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Energi Primer PLN Hartanto Wibowo menyebut hal senada. Ia pun menagatakan pasokan energi ke pembangkit PLN bisa dipantau melalui aplikasi terintegrasi.
"Seluruh regional rata-rata HOP diatas 15 hari, kita akan terus jaga, satu hal utama kita bangun aplikasi integrasi antara PLN dan Kementerian ESDM, ini salah satu tools powerfull untuk pastikan keamanan batu bara," katanya.
Lebih lanjut, Darmawan mengakui adanya perbedaan harga batu bara. Namun, ia menyebut itu tak mengganggu pasokan ke pembangkit.
"Bahwa saat ini memang pasokan batu bara di seluruh pembangkit PLN dalam kondisi aman, kami akui ada disparitas harga, mengacu harga DMO sebesar USD 70 dolar per metrik ton, sementara harga pasar internasional USD 300 per metrik ton," katanya.
"Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah karena sudah memberikan aturan yang clear, yang mengatur volume harga di-enforce, dan hal ini aturan DMO dilakukan bulanan," imbuh dia.
Dalam pemantauannya, kata dia, bisa dengan sistem digital yang telah dibangun bersama Kementerian ESDM. Dengan demikian pemantauan bisa dilakukan baik dari lapangan hingga pelanggan dan loading batu bara.
"Dengan adanya enforcement maka pasokan batu bara pembangkit PLN sampai saar ini berjalan ajeg. Pasokannya reliable dan hari operasinya diatas 15 hari operasi," katanya.
Beban Kelistrikan Bergeser
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyebut ada pergeseran beban kelistrikan selama mudik lebaran 2022. Beban yang tadinya ada di pusat kota, bergeser ke daerah tujuan mudik.
Darmawan menyampaikan pergeseran lainnya terjadi dari sektor usaha dan bisnis menjadi sekror rumah tangga. Alasannya, banyak bisnis yang berhenti sementara karena libur lebaran.
"Ada pergeseran dari pola beban kelistrikan dari kondisi biasa bergeser menjadi kondisi lebaran karena pergerakan mudik (tahun ini) lebih besar (sebanyak) 20 juta," katanya dalam konferensi pers, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Minggu (1/5/2022)
Ia menyampaikan, berdasarkan laporan yang diterimanya, beban kelistrikan yang tadinya berada di kota besar seperti Jakarta dan Bandung bergeser ke daerah tujuan mudik.
"Tadi disampaikan bahwa beban di Jakarta, Jawa Barat, di Jawa Timur berkurang, tetapi diikuti kenaikan beban si Jawa Tengah dan Bali," katanya.
Disisi lain, pria yang akrab disapa Darmo itu menyebut pergeseran pola kelistrikan juga terjadi di sektoe bisnis ke rumah tangga.
"Penurunan beban industri dengan bisnis berhenti tapi peningaktan drastis di rumah tangga. Kemudian secara geografis beban tadinya di Jakarta, Bandung, Surabaya, saat ini menyebar merata di seluruh Pulau Jawa dengan konsentrasi di Jawa Tengah dan Bali," ujarnya.
Pasokan Listrik
Lebih lanjut, ia memastikan pasokan listrik untuk periode lebaran cukup. Ia pun menjabarkan jumlah pasokan listrik yang tersedia di masing-masing regional.
Total kapasita di Indonesia, kata dia sebesar 64,3 GW, sementara beban puncak diperkirakan hanya sebesar 30-31 GW.
"Artinya, daya mampu pasok kira cukup, reserve margin kita cukup, makanya dari sudut pandang kapasitas kita aman dalam menghadapi lebaran," katanya.
Informasi, untuk wilayah Jawa-Masura-Bali (Jamali) memiliki pasokan sebesae 32 GW, sementara bebannya diprediksi sebesar 19,2 GW.
Kemudian Sumatera-Kalimantan memiliki daya mampu pasok sebear 10,4 GW dengan beban 7,76 GW. Lalu, Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara daya mampu pasok sebesar 3,5 GW dengan beban puncak hanya 2,9 GW. [dny]