WahanaNews-Tapsel | Plt Bupati Padanglawas (Palas) drg H Ahmad Zarnawi Pasaribu CHt MM MSi menyurati Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), meminta kuota penambahan BBM jenis JBT Biosolar dan JBKP Pertalite untuk Kabupaten Palas.
Melalui surat yang dikeluarkan pada tanggal 31 Agustus 2022 nomor 500/3694/2022, Plt Bupati menyampaikan alasan perlunya penambahan kuota JBT Biosolar dan JBKP Pertalite untuk Kabupaten Padanglawas.
Baca Juga:
Wujudkan Medan Smart City, Aulia Rachman Resmikan Gedung Kantor PLN Icon Plus SBU Regional Sumbagut
Plt Bupati Padang Lawas mengatakan, kuota 2022 untuk Kabupaten Palas jenis JBT Biosolar 15.313 kilo liter (KL) dan realisasi year to date Juli telah mencapai 9.586 KL, sementara JBKP Pertalite kuotanya 20.502 KL dan telah realisasi sampai Juli 14.158 KL.
Itu artinya realisasi sudah diatas 60% yang mana dari Agustus hingga Desember jatah BBM tinggal sekitar 30% lagi.
"Berdasarkan data ini berarti Padanglawas realisasi sudah 60%, hingga Desember 2022 kita akan defisit BBM sekitar 30% yang berimbas terhadap kelangkaan biosolar dan pertalite di daerah kita," ungkap Ahmad Zarnawi Pasaribu.
Baca Juga:
Ini Dia Daftar 145 Lokasi di Medan yang Sudah Gunakan Sistem E-parking
"Dengan kelangkaan pasokan BBM tersebut dapat mengakibatkan terjadinya antrian panjang di sejumlah SPBU dan akan berdampak kemacetan arus lalu lintas jalan," ujar H.Ahmad Zarnawi, Rabu (31/8).
Disamping itu beban psikologis masyarakat akan terganggu akibat mengantri lama di SPBU dan lebih parah lagi pengendara motor yang sudah lama mengantri harus menelan kekecewaan.
Lanjut Plt Bupati belum sempat kendaraannya diisi bahan bakar stok BBM di SPBU sudah habis.
Terhadap Perekonomian masyarakat juga akan terdampak,katanya dengan terjadinya kelangkaan BBM dapat menyebabkan terlambatnya pengangkutan hasil bahan pokok, hasil pertanian dan perkebunan.
Berdasarkan hal itu, untuk mengatasi kelangkaan BBM, Pemerintah Kabupaten Padanglawas mengirim surat permohonan penambahan kuota BBM bersubsidi ke BPH Migas sebesar 30 % dari kuota yang ada.
"Untuk Biosolar kita mengusulkan 19.907 KL dan Pertalite 26.625 KL, semoga usulan ini segera ditanggapi dan direalisasikan BPH Migas," ungkapnya. [rum]