TAPSEL.WAHANANEWS.CO, Panyabungan - Sejumlah pengurus koperasi produk sawit yang ada di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyampaikan aspirasi kepada Bupati Saipullah Nasution dalam acara Silaturahmi, Diskusi, dan Sharing untuk meningkatkan sinergi pemerintah, perusahaan, dan koperasi di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Panyabungan, pada Sabtu, 6 September 2025.
Dalam kesempatan itu, beberapa aspirasi atau masalah yang diuraikan terkait dengan sengketa lahan, kebun plasma yang belum sepenuhnya terealisasi, infrastruktur yang belum memadai, kesepakatan bersama perusahaan yang tak berjalan baik, re-planting, dan harga TBS yang masih belum sesuai harapan.
Baca Juga:
Eks Rektor UIN Jadi Ketua Dewan Pers, Berikut Jajaran Pengurus Periode 2025-2028
Ketua Koperasi Kuala Tunak Tabuyung Wardan Batubara mengapresiasi Pemkab Madina yang menginisiasi pertemuan tersebut. Hal ini, kata dia, menjadi peluang bagi pengurus koperasi untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi.
Dia juga menyampaikan dukungan terhadap Pemkab Madina yang membuka ruang bagi anak-anak petani dan pekerja di perusahaan maupun perkebunan sawit untuk mendapatkan beasiswa. "Kami mendukung dan juga mengharapkan itu," kata dia.
Bupati Saipullah menjelaskan, Pemkab Madina sengaja mengundang seluruh koperasi produksi sawit untuk menyampaikan peluang atau kesempatan yang bisa diambil masyarakat dalam upaya meningkatkan hasil produksi.
Baca Juga:
Polisi Selidiki Pengurus Panti Diduga Cabuli Anak Asuh hingga Hamil di Batam
"Sekaligus fasilitas-fasilitas yang disiapkan pemerintah berkaitan dengan beasiswa, pelatihan kepada pekerja perkebunan sawit, juga re-planting, dan alsintan," kata dia.
Bupati menerangkan, keterbatasan anggaran selama ini bisa dimanfaatkan masyarakat dengan mengakses fasilitas yang disediakan pemerintah. "Kalau ada badan yang sudah menyiapkan, alangkah baiknya dimanfaatkan oleh saudara-saudara kita yang mengelola koperasi agar kebun-kebun mereka dikelola dengan baik dan menghasilkan produksi yang bagus," sebut dia.
Terkait keluhan dan aspiras pengurus koperasi, Bupati Saipullah mengungkapkan Pemkab Madina akan terlebih dahulu menginventarisasi persolan yang ada, mempelajarinya bersama tim yang akan dibentuk, baru kemudian membicarakannya dengan perusahaan.
"Memang kami lihat tadi agak banyak permasalahan yang berhubungan dengan PTPN, karena memang BUMN, perusahaan milik negara, tentu kami nanti akan melakukan komunikasi yang lebih bagus dengan mereka," tegas dia.
Dia berharap, komunikasi itu nanti membuka jalan penyelesaian agar permasalahan yang ada tidak menjadi bola liar yang berakibat satu sama lain saling menyalahkan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Muktar Afandi menjelaskan ada 49 koperas produk sawit yang diundang. Pola kerja sama yang terbentuk ada dua jenis, koperasi plasma sebesar 20 persen dari luas HGU dan koperasi plasma yang anggotanya pemilik sertifikat menjalin kemitraan dengan perusahaan.
Koperasi tersebut, lanjut dia, berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. "Masih ada beberapa permasalahan yang muncul dan butuh solusi sehingga keberadaan koperasi bisa lebih maksimal mendorong peningkatan ekonomi masyarakat," pungkas dia.
Terlihat hadir Pj. Sekda Drs. M. Sahnan Pasaribu, Kepala Dinas Pertanian Taufik Zulhandra Ritonga, dan Kepala DPMPTSP Akhmad Faisal.
[Redaktur: Muklis]