Tapsel.WahanaNews.co, Padang sidimpuan - Pemerintah Kota Padangsidimpuan dinobatkan sebagai penerima penghargaan tingkat nasional atas keberhasilannya dalam mengatasi stunting serta mencapai pencapaian 100 persen, dalam pendataan dan verifikasi keluarga berisiko stunting Tahun 2023.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat menganugerahkan penghargaan ini kepada Pemerintah Kota Padangsidimpuan pada acara yang diselenggarakan di Menara Danareksa, Jakarta, pada Selasa (28/11/2023).
Baca Juga:
Layanan Transportasi PON Raih Apresiasi, Kemenhub Dukung Penuh Suksesnya Event
Pj Wali Kota Padangsidimpuan, Letnan Dalimunthe, merespons positif dan mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian ini dengan menyampaikan penghargaan kepada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Padangsidimpuan beserta para kader (petugas) yang telah berkolaborasi dalam program Keluarga Berencana dan dalam upaya menanggulangi kasus stunting. Kolaborasi ini memungkinkan pemutakhiran data keluarga serta menyelesaikan tantangan yang ada di lapangan.
Berdasarkan lampiran Surat BKKBN Perwakilan Sumatera Utara Nomor: 1620/LP.03/J5/2023, Pemerintah Kota Padangsidimpuan berhasil meraih peringkat pertama di Provinsi Sumatera Utara atas prestasi tersebut.
"Kami berharap penghargaan ini dapat menjadi pendorong bagi kami untuk terus meningkatkan segala program ke depannya, terutama dalam program Keluarga Berencana untuk mengatasi kasus stunting. Dengan demikian, generasi penerus Padangsidimpuan dapat tumbuh dan berkembang dalam keadaan sehat," ungkap Letnan Dalimunthe.
Baca Juga:
Kecamatan Raya Kahean Sukses Laksanakan Program Haroan Bolon 2024
Kepala BKKBN Pusat dr Hasto Wardoyo, memberikan apresiasi atas capaian Pemerintah Daerah dalam penanganan kasus stunting yang menghasilkan prevalensi terendah.
"Kami memberikan apresiasi yang tinggi atas upaya penanganan 100 persen yang dilakukan di Kota Padangsidimpuan yang dibiayai melalui APBD," ujarnya.
Terhadap penanganan stunting di lapangan, Hasto menjelaskan bahwa langkah-langkah pencegahan dimulai sejak pra-nikah dengan melakukan skrining dan memberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi kepada pasangan yang akan menikah.