TAPSEL.WAHANANEWS.CO, Madina- Persentase angka stunting di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dari tahun 2021 hingga 2023 drastis menurun. Hal itu dilihat berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Dikutip dari situs SSGI, lembaga ini memiliki tugas utama Survei adalah mengetahui status gizi balita, seperti stunting, wasting, underweight, dan overweight. Selain itu, SSGI juga bertujuan untuk mengukur indikator sasaran intervensi spesifik dan sensitif.
Baca Juga:
Nelson Pomalingo: Pilkada 2024 di Gorontalo Akan Berlangsung Lancar
SSGI juga merilis data stunting di setiap daerah di Indonesia. Dilihat Madina pada tahun 2021 angka stunting 47,7 persen. Kemudian tahun 2022 terjadi penurunan 13,5 persen menjadi 34,2 persen. Sementara tahun 2023 kembali terjadi penurunan yang sama dari tahun 2022 menjadi 20,7 persen.
Sedangkan dalam Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) untuk wilayah Kabupaten Madina dari tahun 2021 hingga 2024, terjadi penurunan yang sangat signifikan dari angka 6,56 persen menjadi 2,6 persen.
e-PPGBM adalah aplikasi elektronik yang digunakan untuk mencatat dan melaporkan data gizi secara berbasis masyarakat. Aplikasi ini merupakan bagian dari Sigizi Terpadu yang digunakan oleh kader posyandu dan petugas puskesmas.
Baca Juga:
Relawan Masbro Sumut Optimis Prabowo Gibran dapat Membawa Perubahan dan Indonesia Semakin Maju
Manfaat e-PPGBM antara lain;
Memperoleh data sasaran individu secara by name by address;
Mengetahui status gizi individu secara cepat dan akurat;
Mengetahui balita gizi buruk yang harus dirujuk atau dilakukan tindakan; Mengetahui pertumbuhan balita; Memantau pemberian makanan tambah; Mengetahui capaian kinerja program gizi;
Mengetahui informasi determinan masalah gizi.
Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Madina Elfi Maryanni, SKM MKM menjelaskan angka stunting di Kabupaten Madina mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Elfi menyebut lebih dari 13 persen dalam setiap tahun sejak 2021 penderita stunting di Madina berkurang.