WahanaNews-Tapsel | Setelah sukses mengawal Energy Transition Working Group (ETWG) #2, PT PLN (Persero) menyiapkan pasokan listrik dengan skema berlapis untuk mendukung pelaksanaan 2nd Sherpa Meeting yang digelar di Labuan Bajo pada 10-12 Juli 2022.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara, Adi Priyanto menyampaikan komitmen PLN untuk memasok listrik yang andal dalam mendukung seluruh rangkaian kegiatan KTT G20 Indonesia 2022, termasuk 2nd Sherpa Meeting.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
“ETWG #2 kemarin sudah berjalan optimal. Tak hanya itu, beberapa event internasional yang sudah berjalan juga kami lakukan skema yang sama yaitu Zero Down Time (ZDT) agar semua acara berlangsung dengan baik,” tambah Adi.
Saat ini total daya mampu Sistem Kelistrikan Flores sebesar 98 megawatt (MW). Dengan perkiraan beban puncak saat rangkaian acara G20 sebesar 78 MW, dan cadangan daya 20 MW.
Untuk menyukseskan acara tersebut, PLN menyiagakan pasokan listrik dari 5 penyulang serta menyiapkan cadangan pasokan listrik yang bersumber dari UPS (Uninterruptible Power Supply) sebanyak 5 unit dengan total daya sebesar 540 kiloVolt Ampere (kVA), Genset Mobile sebanyak 8 unit dengan total daya 1.220 kVA, 9 unit ATS (automatic transfer switch) , dan 6 UGB (unit gardu bergerak) 1.500 kVA
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
“Setiap harinya sebanyak 75 personil PLN telah kami kerahkan untuk melakukan siaga di lokasi-lokasi berlangsungnya acara,” ujar Adi.
Lanjut Adi, PLN terus melakukan koordinasi dan upaya-upaya pemenuhan kelistrikan yang andal dan berkualitas terus dilakukan dengan harapan acara 2nd Sherpa Meeting dapat berjalan dengan baik.
Tidak hanya kesiapan, nantinya akan ada showcase pemanfaatan EBT di daerah terpencil dengan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Papagarang dan Pulau Messah. [rum]