WahanaNews-Tapsel | Peristiwa kebakaran yang terjadi di Lingkungan I, Kelurahan Simangambat, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) pada Jumat malam (11/3/2023), menyebabkan satu unit rumah ludes terbakar dan satu unit lagi hanga terbakar bagian dapurnya saja.
Menanggapi Peristiwa kebakaran tersebut, Ketua Ikatan Pemuda Mandailing (IPM), Tan Gozali Nasution, kejadian tersebut mengingatkan akan musibah kebakaran yang sudah keempat kalinya terjadi dalam sebulan belakangan, yakni di Kecamatan Huta Bargot, Kecamatan Bukit Malintang, Kecamatan Sinunukan dan Kecamatan Siabu.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
“Dalam catatan kami sebulan ini sudah 4 kali peristiwa kebayang terjadi. Memang namanya musibah tak ada yang menginginkan terjadi dan tak disangka-sangka datangnya. Namun setidaknya ada aksi cepat yang bisa dilakukan guna meminimalisir kerugian, apalagi ancaman nyawa,” ujar Tan saat berbincang-bincang dengan awak media usai berkunjung ke rumah Samhardi Nasution, salah satu korban kebakaran di Kelurahan Simangambat.
Dalam pemerintahan ada istilah mitigasi bencana yang harus dikaji secara berkala bagaimana tingkat efektif dan efisiensinya agar masyarakat benar-benar paham bagaimana bertindak dan tidak panik.
Selain itu, Tan Gozali juga menilai jumlah unit armada damkar masih kurang mengingat Kabupaten Madina yang begitu luas. Dan lagi tak semua bisa terjangkau oleh armada damkar.
Baca Juga:
Menteri BUMN Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
Atas dasar itu, mantan Ketua KNPI Madina 2017-2020 ini mengatakan, seyogyanya Pemkab Madina kembali memprogramkan pengadaan Unit damkar di setiap desa/kelurahan meskipun dan ukurannya di bawah armada milik Pemadam Kebakaran Satpol PP Madina.
“Selain faktor wilayah yang luas dan dibatasi dengan jumlah armada, faktor lain yang menjadi kendala adalah pemukiman yang padat dan tidak adanya jalan yang bisa dilalui oleh mobil damkar. Untuk itu, menurut kami sudah perlu adanya unit damkar mini di setiap desa/kelurahan untuk meminimalisir efek yang lebih buruk jika terjadi musibah kebakaran. Karena kalau hanya mengandalkan Satpol PP yang membawahi Pemadam Kebakaran, kita masih pesimis,” terang pria bersuara bariton ini.
Kendaraan yang kecil saja, sambung kata Tan, misalnya kendaraan roda 3. Kan ada itu anggarannya bisa dari dana desa dan dana kelurahan. Jadi tidak sampai mengganggu APBD Madina yang berjumlah Rp1,6 Trilyun itu. 3 tahun lalu kan sudah sempat direncanakan, tapi gagal akibat Covid-19. "Sekarang menurut kami sudah perlu itu,” tegasnya.