TAPSEL.WAHANANEWS.CO, Panyabungan - Bu Husna, salah satu warga Panyabungan, mengaku tak lagi risau dengan kenaikan harga beras yang terjadi belakangan ini. Sebab, pemerintah hadir dengan menyediakan beras murah kualitas premium.
Hal itu disampaikan Bu Husna saat mengantre untuk membeli beras murah yang disediakan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) lewat program Gerakan Pangan Murah (GPM) di depan Pasar Eks Bioskop Tapanuli, Kelurahan Kayujati, Panyabungan, pada Kamis, 4 Agustus 2025.
Baca Juga:
Gaji PNS Bakal Naik Tahun Depan, Bakal Diumumkan Presiden Terpilih
"Sangat terbantu, berasnya juga bagus, hanya perlu menambah air saat memasak. Sudah tiga kali beli, ini ada juga minyak goreng," kata dia.
Pemkab Madina memang sedang gencar menjalankan GPM. Ini adalah kali keempat sejak Agustus 2025 dilaksanakan di lokasi tersebut. Tak hanya beras, minyak makan merek Minyakita juga tersedia. Tersedianya minyak ini merupakan permintaan masyarakat yang berharap pemerintah tak hanya menyediakan beras murah.
Bupati Saipullah Nasution mengatakan GPM hari ini tersedia sebanyak delapan ton beras. "Dinas Ketapang menyediakan beras delapan ton dan minyak goreng, tujuannya meringankan masyarakat," kata dia didampingi Kadis Ketapang Taufik Zulhandra Ritonga.
Baca Juga:
Bupati Karo Hadiri Perayaan Kenaikan Yesus Kristus GBKP Klasis Sinabung
Saipullah menerangkan, akhir-akhir ini harga beras premium di pasar telah mencapai angka Rp16-18 ribu per kilogram. "Maka, kami hadir hari ini menyediakan beras kualitas premium juga, yang bagus, yang layak konsumsi dengan harga Rp12 ribu," jelas dia.
Bupati mengungkapkan saat ini GPM masih difokuskan di Kecamatan Panyabungan mengingat kepadatan penduduk yang mencapai 67 ribu jiwa. "Nanti kami akan ke daerah-daerah lain yang lebih membutuhkan," ungkap dia.
Kepada masyarakat yang hendak membeli, Bupati Saipullah mengingatkan agar mengantre dengan tertib dan damai sehingga kegiatan ini berjalan lancar. Dia berharap GPM terus bisa dilakukan di waktu-waktu mendatang.
Di sisi lain, Bupati Saipullah menjelaskan Pemkab Madina melalui Dinas Pertanian akan menggandeng Bulog untuk memastikan gabah petani dibeli dengan harga yang baik mengingat masa panen sudah dekat. "Akan bersama-sama menemui kelompok-kelompok tani," ujar Saipullah.
Walaupun begitu, Bupati Saipullah tetap menyarankan petani menjual gabah ke pembeli dengan harga yang lebih tinggi. "Kalau memang harganya itu bisa lebih dari Rp6.500 bisa mereka jual di luar Bulog, ya, dipersilakan biar keuntungannya lebih, tapi manakala harganya di bawah Bulog, sebaiknya dijual sama Bulog," tutup bupati.
Kadis Ketapang Taufik Zulhandra menjelaskan Pemkab Madina masih memiliki kuota sekita 80 ton untuk GPM. Jumlah tersebut akan dikeluarkan secara bertahap setiap pekan dengan menyasar kecamatan-kecamatan yang ada. "Rencana kami setiap minggu, tapi berganti kecamatan," jelas dia.
Usai membuka GPM, bupati terlihat ditarik beberapa pedagang di pasar tersebut untuk menyampaikan aspirasi. Mereka meminta pemerintah segera merampungkan pemindahan pedagang dari lingkar Pasar Lama ke Pasar Tapanuli.
[Redaktur: Muklis]