Tapsel.WahanaNews.co, Madina - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Mandailing Natal (MADINA), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Mandailing Natal (MADINA), dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Mandailing Natal (MADINA) di Kabupaten Mandailing Natal meminta agar pelaku Mafia Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang menggunakan alat berat di Kotanopan segera ditangkap. Pernyataan ini disampaikan dalam aksi damai yang digelar di depan Mako Polres Madina pada Jum’at (26/04/2024) pukul 10.00 WIB.
Selain mendesak penangkapan para mafia PETI Kotanopan, mahasiswa juga menuntut agar aktivitas PETI yang mencemari lingkungan ditutup secara permanen. Ketua HMI Cabang Madina, Mhd Riswan, berkata bahwa karena belum ada tersangka yang ditetapkan, para mafia PETI di Kotanopan merasa bebas melakukan kegiatan ilegal yang merusak lingkungan. Hal serupa diungkapkan oleh koordinator BEM se Kabupaten Madina, Khoirul Amri, dan Ketua IMM Madina, Dedi Aliansyah, yang menegaskan bahwa dampak yang ditimbulkan oleh PETI di Kotanopan, terutama dengan penggunaan alat berat, sangat merusak lingkungan.
Baca Juga:
HMI Dukung Kominfo Berantas Judi Online
Karenanya, dalam aksi hari ini, mahasiswa menuntut agar aktivitas PETI di Kotanopan yang menggunakan alat berat tidak boleh beroperasi lagi.
"Pemerintah dan aparat penegak hukum harus serius dalam menangani persoalan ini," pinta mereka.
Kapolres Madina
Kapolres Madina, AKBP Arie Sofandi Paloh, menjawab aspirasi mahasiswa tersebut dengan menjelaskan bahwa pemilik alat berat Mafia PETI Kotanopan sedang dalam proses penanganan, dan polres Madina tidak akan tinggal diam. Kapolres juga menambahkan bahwa Polres Madina akan berusaha semaksimal mungkin untuk menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Baca Juga:
Gubernur Kaltara Jadi Narasumber Utama di Training HMI Cabang Nunukan
"Selain itu, PETI Kotanopan juga akan segera ditutup dan tidak akan beroperasi kembali," tegas Alumni Akpol 2005 tersebut.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]