6. Memeriksa dugaan Kuat Mark Up pembangunan Gedung Student senter.
Mahasiswa yang bergabung dalam AMP Stain Madina juga meminta Kejaksaan Negeri Mandailing Natal memeriksa dugaan Kuat Mark Up pada pembangunan Gedung student senter yang bersumber dari SBSN 2024.
7. Memeriksa dugaan Kuat Mark Up pada pembangunan Gedung Kuliah Terpadu.
Mahasiswa juga menyoroti terkait Dugaan kuat Mark Up pada pembangunan kuliah terpadu yang bersumber dari SBSN 2024 dugaan mark up tersebut juga di perkuat oleh Statment yang dikeluarkan Ketua Senat Mahasiswa Stain Madina terpilih pada 28 Maret 2025.
8. Desakan Kementerian Agama RI mencopot atau menonaktifkan Ketua STAIN Madina.
Baca Juga:
Ombak Tinggi Telan Nyawa Dua Mahasiswa UGM Saat KKN di Maluku Tenggara
Puncak dari Aksi ini adalah desakan Kementerian Agama Republik Indonesia mencopot atau menonaktifkan Ketua STAIN Madina, Mahasiswa menilai Ketua STAIN Madina tidak mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, terutama terkait pengolahan kampus yang transparan dan profesional.
Aksi unjuk rasa dikampus Stain Madina sudah beberapa kali dilakukan Ujar Ahmad Rinaldi selaku Ketua Umum AMP Stain Madina.
Koordinator Aksi"Muhammad Alfarici dan Dedi Alinsyah juga menyebutkan dalam orasi nya Intervensi oleh Dosen dan Staf di Stain Madina sangat tinggi dan Kecewa terhadap Ketua Stain Madina karena tidak adanya kehadiran Ketua STAIN Madina dalam unjuk rasa pada Jum'at 11/07/2025.
Baca Juga:
Ginjal Nyaris Rusak Total, Dua Mahasiswa Vietnam Menyesal Abaikan Gaya Hidup Sehat
Mahasiswa yang bergabung dalam AMP Stain Madina juga melakukan Aksi unjuk rasa di depan Gedung kejaksaan Negeri Mandailing Natal terkait dugaan kuat Mark Up pembangunan Gedung Kuliah Student Senter dan Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu dalam aksi tersebut mendapatkan respon positif dari Kasi Intelijen Jupri Wandi Banjarnahor beliau Mengucapkan Terimakasih kepada Mahasiswa dan secapatnya memeriksa dugaan Kuat Mark Up tersebut.
"Mahasiswa akan terus memperjuangkan transparansi dan keadilan di kampus STAIN Madina kami tidak akan berhenti sampai ada perubahan nyata dan siap mengawal 8 Tuntutan tersebut sampai ke Pusat," ujar Rinaldi.