"Saran saya, pindah dulu ke sana. Seiring berjalannya waktu, Pak Bupati sudah berjanji akan menambah fasilitas Pasar Tapanuli, kalau nanti tidak berjalan baik ini pasti akan dievaluasi," kata dia.
Di sisi lain, ketua DPRD juga mengingatkan para pemilik ruko di jalan lingkar itu agar tidak menyewakan halaman gedung kepada para pedagang. Dia meyakini ketika seluruh pedagang pindah, maka pembeli pun akan ramai di Pasar Tapanuli.
Baca Juga:
Klaim Puskoppas Soal 40 % Pasar Tradisional Kumuh Keliru: Kepedulian Gubernur Pramono Patut Diapresiasi
Hamidah, salah satu pedagang, mengutarakan pemindahan pedagang harus keseluruhan. Sebab, selama ini yang terjadi tidak demikian dan akhirnya pasar terbagi menjadi dua. "Kalau mau dipindahkan, semuanya dipindahkan jangan ada dua pasar," kata dia.
Lebih lanjut, Hamidah menerangkan kondisi pasar yang terbagi dua itu menyebabkan banyak pedagang yang terutang di lokasi yang lama dan mengalami hal serupa di lokasi yang baru. "Kami yang jualan di sana terutang, jualan di sini pun terutang," pungkas dia.
Penjual lain berharap Pemkab Madina tetap memberi ruang bagi mereka untuk berjualan di jalan lingkar itu. Menurut dia, kalaupun semua pedagang dipindahkan, los yang tersedia tidak mencukupi. Terkait ini, bupati menegaskan jumlah los lebih banyak dari jumlah pedagang sesuai dengan data milik pemerintah
Baca Juga:
Nasib Baju Lokal di Tanah Abang Tak Laku, Barang China Lebih Laris
[Redaktur: Muklis]