TAPSEL.WAHANANEWS, Tapanuli Selatan- Setelah hampir tiga pekan hidup dalam kegelapan akibat bencana banjir dan longsor, harapan akhirnya kembali menyala di Kecamatan Marancar dan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Aliran listrik yang sempat terputus total kini kembali menghidupkan aktivitas warga, berkat kerja keras petugas PLN yang berjibaku di medan berat dan cuaca ekstrem.
Bencana alam yang terjadi akhir bulan lalu merusak infrastruktur kelistrikan secara masif. Tiang-tiang listrik tumbang, kabel putus di sejumlah titik, serta akses jalan yang terputus membuat pemulihan pasokan listrik tidak mudah. Beberapa desa bahkan benar-benar terisolasi, menyulitkan mobilisasi petugas dan pengangkutan material perbaikan.
Baca Juga:
Hari Minggu, Kementerian ESDM Target Jaringan Listrik di Banda Aceh Pulih
Namun keterbatasan itu tak menyurutkan langkah PLN. Petugas teknik dari berbagai unit diterjunkan dan bekerja siang malam demi mengembalikan terang bagi warga. Proses pemulihan dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan wilayah yang secara teknis memungkinkan untuk segera dialiri listrik.
"Seluruh desa di Kecamatan Marancar dan Kecamatan Sipirok kini telah kembali teraliri listrik. Sementara beberapa titik lainnya masih dalam tahap penyempurnaan jaringan," ujar Manager PLN UP3 Padangsidimpuan, Irham Sofwan, melalui Assistant Manager Jaringan dan Konstruksi, Dody Abdi Pulungan, didampingi Manager PLN ULP Padangsidimpuan Kota, Deri Vulko, Rabu (17/12/2025).
Ia menyebutkan, proses pemulihan memakan waktu hingga tiga minggu karena tantangan lapangan yang cukup berat.
Baca Juga:
TÜV Rheinland-EVSafe Dorong Harmonisasi Standar Nasional Demi Keamanan Jaringan Kendaraan Listrik Indonesia
"Petugas bekerja tanpa mengenal waktu. Keselamatan tetap menjadi prioritas utama, di samping komitmen kami untuk segera memulihkan layanan listrik kepada masyarakat," katanya.
PLN memastikan upaya pemulihan akan terus dilakukan hingga seluruh pelanggan terdampak dapat menikmati pasokan listrik secara normal. Masyarakat pun diimbau tetap waspada terhadap potensi bahaya kelistrikan pascabencana dan segera melaporkan jika menemukan kondisi yang berisiko.
Kembalinya listrik disambut rasa lega dan syukur oleh warga. Selama hampir tiga minggu tanpa listrik, aktivitas warga sangat terbatas, terutama pada malam hari. Anak-anak kesulitan belajar, sementara pelaku usaha kecil harus menghentikan usahanya.