WahanaNews-Tapsel | Naposo Nauli Bulung (NNB) Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) belakangan ini gencar menanam tumbuhan di daerah rawan terjadinya longsor.
Tanaman yang ditanam seperti bambu kuning dan akar wangi (vetiver).
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
"Secara gotong royong, gerakan hijau berbasis ekononis dan ekoligis baru terlaksana di dua desa dari 57 desa target kita," Ketua NNB Tapsel Riski Abadi Rambe kepada wartawan, Sabtu (29/1).
Sasaran program NNB itu khusus daerah rawan longsor termasuk daerah aliran sungai (DAS).
Tujuannya, kata dia, menjaga alam sekaligus menjaga masyarakat dari bencana, melibatkan berbagai pihak.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
"Aksi ini wujud kepedulian NNB akan kelestarian lingkungan. Puluhan bambu kuning dan vetiver ditanam dinilai andal menjaga erosi atau longsor mengingat akarnya tumbuh lebih dalam ke dalam tanah," katanya.
Untuk wilayah Kecamatan Batang Angkola mengambil lokasi di dua aliran sungai yakni DAS Batang Angkola Simargagari dan DAS Aek Siunjam, setelah gerakan pertama di Dusun Lobu Uhom, Desa Panobasan Lombang, Angkola Barat.
"Lebih kurang lima hektare lahan pertanian hanyut dibawa arus dampak terjadinya erosi khusus di daerah aliran sungai Batang Angkola itu. Kita cukup prihatin sumber pencarian petani hilang akibat erosi," kata Riski.