"Korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas sebanyak 1.580 jiwa, dan kerugian materil yang ditaksir mencapai Rp 22,9 Miliar," ungkapnya.
Menurutnya, tingginya angka pelanggaran lalu lintas di Sumut mencerminkan bahwa tingkat kepatuhan dan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas perlu ditingkatkan secara serius dan berkelanjutan.
Baca Juga:
Kapolres Madina Langsung Turun ke Lokasi Tambang Memastikan Kabar Aroma Busuk Dalam Lobang
Kapolres Madina meminta dalam operasi ini yang diharapkan bukan hanya berkurangnya angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, melainkan meningkatnya kesadaran dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas.
Seterusnya, terciptanya keteladanan aparat di lapangan yang mengedepankan pendekatan humanis namun tegas; Terbangunnya kesadaran kolektif bahwa keselamatan di jalan adalah tanggung jawab moral bersama.
"Untuk itu saya menekankan kepada seluruh personel agar melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, profesionalisme, dan pendekatan humanis. Tegaskan hukum secara tegas namun tetap santun," ujarnya.
Baca Juga:
Kapolres Madina Buka Puasa Bersama Keluarga Tuna Netra di Kelurahan Pidoli Dolok
Selain itu, Kapolres Madina juga menyampaikan bahwa personel harus menjaga integritas dan menghindari segala bentuk pelanggaran. "Jadilah teladan sebagai insan Bhayangkara Presisi," lanjutnya.
Tak lupa, Kapolres Madina mengingatkan anggotanya untuk membangun sinergitas dan koordinasi yang solid dengan seluruh pemangku kepentingan, seperti TNI, Dishub, Satpol PP, Jasa Raharja, dan lainnya.
Sekadar informasi, dalam Operasi Patuh Toba 2025, petugas menyasar 10 jenis pelanggaran berlalu lintas yang akan dilakukan penindakan secara preemtif, preventif, dan penegakan hukum.