TAPSEL.WAHANANEWS.CO, Padangsidimpuan - Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) melalui Dinas Pertanian dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0212/Tapanuli Selatan menandatangani kontrak kerja sama pelaksanaan optimalisasi lahan (oplah) di aula Kodim 0212/TS pada Kamis malam, (8/5/2025).
Penandatanganan ini disaksikan oleh Direktur Jenderal Perkebunan Heru Tri Widarto dan Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution.
Baca Juga:
Pemkab Madina Dorong Penambahan Jadwal Terbang di Bandara Jenderal Abdul Haris Nasution
Wabup mengatakan pelaksanaan oplah akan dimulai pada akhir Juli 2025 dengan luas lahan mencapai 4.800 hektare. Dia mengingatkan bahwa hasil dari kerja sama ini tidak akan diperoleh secara instan.
"Harapannya dengan kerja sama ini, hasil panen bisa 7,2 ton per hektare yang akan membuka peluang Madina sebagai lumbung padi di Sumatera Utara," kata dia.
Wabup Atika menjelaskan, saat ini Madina sudah swasembada beras dan bahkan mengirim gabah ke kabupaten lain. "Hanya saja kita ingin hilirisasi saja," lanjut dia.
Baca Juga:
Pemkab Madina Siapkan BUMD untuk Mendongkrak PAD
Wakil bupati meminta kepada dirjen Perkebunan agar pemerintah pusat mendukung pengadaan Rice Milling Unit (RMU) modern yang mampu mengolah padi menjadi beras secara langsung tanpa harus bergantung pada kondisi cuaca.
"Kami mohon diatensi, Pak, kalau ada program RMU Madina bisa menjadi salah satu daerah yang mendapat bantuan itu," harap dia.
Wabup Atika mengungkapkan sektor pertanian merupakan penopang utama perekonomian daerah dalam berbagai kondisi, termasuk saat pandemi COVID-19 maupun ancaman resesi global. Oleh karena itu, dia memerintahkan kepala Dinas Pertanian dan jajaran untuk bekerja lebih serius.