Sementara itu Staf Ahli Kementan Ali Jamil menyebutkan, bahwa bantuan yang diserahkan bukan bersumber dari APBN, melainkan hasil penggalangan sukarela pegawai Kementan, keluarga besar kementerian, BUMN pangan, mitra swasta, dan berbagai unsur lainnya.
“Ini adalah bentuk kepedulian tanpa paksaan sedikit pun. Insyaallah dalam 2-3 hari ke depan, bantuan juga akan disalurkan melalui koordinasi pemerintah provinsi untuk seluruh kabupaten terdampak,” katanya.
Baca Juga:
Pemkab Madina dan DPRD Setujui Ranperda APBD 2026
Terkait dengan pertanian, Ali menyampaikan bahwa Madina termasuk daerah yang cepat mengajukan usulan CPCL (Calon Petani dan Calon Lokasi) bantuan benih.
Dikatakan Ali, bahwa banyak lahan petani tertimbun material pasir, tanah, dan kayu akibat banjir, sehingga perlu dilakukan reklamasi dan normalisasi sungai kecil sepanjang 3 km untuk mempercepat proses tanam kembali.
“Bagi yang terdampak ringan, mungkin akan langsung kita kasih benih. Mudah-mudahan besok seluruh CPCL sudah masuk. Kami siap membantu percepatan tanam, terutama karena nasional menargetkan tanam besar pada Desember,” ujar Ali.
Baca Juga:
Pemkab Madina Gelar Rakor Penanganan Bencana Banjir dan Longsor
[Redaktur: Muklis]