WahanaNews-Sumut | Masih ingat Wahyuni Aritonang, Balita penderita penyakit pembengkakan pembuluh darah sejak usia 2 minggu, yang pada tahun 2018 lalu hampir batal berobat karena ketiadaan biaya.
Usai menjalani perawatan di RSUD Pandan selama kurang lebih 1 minggu, pembengkakan kepala dan leher bagian belakang berangsur menyusut. Namun, secara perlahan kulit leher bagian belakang melepuh, yang menjalar hingga kulit kepala bagian belakang. Oleh pihak RSUD Pandan, Wahyuni di sarankan untuk berobat ke salah satu rumah sakit di Medan.
Baca Juga:
Ikatan Akademi Paradigta Indonesia, 23 Kader Pekka Angkatan 1 di Meranti Diwisuda
Karena tidak memiliki biaya, Wahyuni dibawa pulang kedua orangtuanya ke Dusun III Desa Mombang Boru, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah. Dikediamannya, balita kelahiran 6 Juli 2018 ini, tidur diatas daun pisang. Wahyuni terlihat terus menangis menahan sakit yang mendera.
Kompleksnya kemiskinan yang mendera keluarga ini membuat kedua orangtuanya tidak bisa berbuat banyak, kecuali pasrah dalam kenestapaan. Jangankan untuk biaya berobat, untuk makan sehari saja, orangtua Wahyuni sering keteteran, dan kadangkala harus meminjam dulu ke sejumlah tetangga agar mereka bisa makan.
Saat perasaan putus asa menghantui, beberapa pihak yang prihatin dengan kondisi Wahyuni melakukan donasi termasuk salah seorang tokoh pemuda Kabupaten Tapanuli Tengah, Lodewick Fraus Seran Marpaung, melakukan aksi donasi kepada bayi pengidap pembengkakan pembuluh darah ini di galakkan. Sosok pemuda yang memiliki kepedulian sosial yang sangat tinggi ini, mengajak berbagai kalangan elemen kemasyarakatan untuk berpartisipasi melalui 'Dompet Peduli Wahyuni'.
Baca Juga:
2000 Peserta Ramaikan Pawai Ta'aruf MTQN Ke 55 dan Festival Nasyid Tingkat Kecamatan Meranti
Tercacat, selain sejumlah donatur perseorangan, beberapa organisasi sosial dan profesi
seperti, Sapardonganan Lissoi Balige, Himaksitap Sibolga- Tapanuli Tengah, dan IWO Sibolga-Tapanuli Tengah, berhasil digandeng.
Tidak mau berbuat setengah hati, Lodewick Fraus Seran Marpaung kembali membawa Wahyuni ke RSUD Pandan, untuk mendapatkan perawatan intensif di Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Ia juga mengupayakan kepesertaan Wahyuni pada program jaminan kesehatan nasional, melalui BPJS Kesehatan.
Setelah menunggu beberapa hari pada Jum'at, 7 September 2018, kartu BPJS Wahyuni Aritonang pun aktif. Bayi malang penderita penyakit pembengkakan pembuluh darah yang merupakan buah cinta pasangan Frengki Aritonang dan Dewi Sartika Hutauruk ini di berangkatkan ke RSUP H Adam Malik Medan.
Wahyuni di berangkatkan dengan menaiki mobil ambulans milik RSUD Pandan BB 376 M, sekitar pukul 17.15 WIB. Disamping keluarga, satu orang petugas medis, Sinta Siagian, mendampingi Wahyuni selama dalam perjalanan.
Lodewick Fraus Seran Marpaung
dan 3 orang Dedengkot Himaksitap Sibolga- Tapanuli Tengah, Daniel Ferdinand L Tobing, Wilnanda Silalahi, dan Melati Natalia Siagian, menguntit dari belakang. Tokoh-tokoh muda ini akan mendampingi Wahyuni selama mendapatkan penanganan medis di RSUP H Adam Malik Medan
Akhirnya, setelah menjalani masa persiapan operasi, Jumat, 20 September 2018, pihak RSUP H Adam Malik Medan melakukan Operasi. Satu bulan pasca operasi, kondisi bayi malang itu berangsur-angsur membaik, yang ditandai dengan diperbolehkannya Wahyuni pulang oleh pihak RSUP H Adam Malik Medan. Namun dengan cacatan, Wahyuni harus melakukan pemeriksaan berkala ke RSU FL Tobing Sibolga.
Alhamdulillah, Puji Tuhan, doa dan upaya seluruh pihak, baik yang berkeringat dan yang tidak berkeringat, dibayar tunai oleh Sang Pencipta. Wahyuni telah bisa bermain dengan anak-anak seusianya.
4 tahun lalu, awal Lodewick Fraus Seran Marpaung mengemban tugas negara di Kantor Kecamatan Sukabangun, sebuah aksi kemanusiaan spektakuler dia lakukan. Kini, dipenghujung tugas pasca dipindahkan ke Kecamatan Manduamas, Ketua KNPI Kabupaten Tapanuli Tengah ini, menyambangi Wahyuni dikediamannya, Selasa, 6 September 2022. Lodewick Fraus Seran Marpaung pamit sekaligus mendoakan Wahyuni agar sukses menggapai cita-cita.
"Sehat-sehat ya boru. Semoga Tuhan mempermudahkan langkah-langkah mu dimasa yang akan datang," doa Lodewick Fraus Seran Marpaung, dengan tetesan air mata perpisahan. [rum]