TAPSEL.WAHANANEWS.CO, Panyabungan- Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) kembali tegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan menjadi rumah sakit rujukan diwilayah Tabagsel.
Hal itu dikatakan oleh Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution dalam sambutannya saat penutupan akreditasi oleh KARS RSUD Panyabungan di Aula BKIA lantai II rumah sakit, Sabtu (13/12).
Baca Juga:
Dorong Transisi Energi, PLN Targetkan 52,9 GW EBT dan Integritas Pasar Karbon Berbasis Global
Ia mengaku sedih dengan kondisi masyarakat saat rujukan ke Medan yang makan waktu hingga 10-12 jam, begitu juga ke Padang yang butuh 7 jam perjalanan, karena itulah Pemkab Madina terus mendukung rumah sakit ini sehingga menjadi pusat layanan di Tabagsel.
" Bayangkan masyarakat kita dengan segala keterbatasan ekonomi harus menempuh jarak sejauh itu. Untuk itu perlunya akreditasi ini agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi harus berobat ke Medan ataupun Sumbar," kata Atika.
Meski dalam keterbatasan karena efesiensi pemotongan anggaran yang sampai Rp287 M untuk tahun depan, Atika mengaku Pemkab Madina masih menyisihkan biaya diklat bagi dokter maupun perawat untuk meningkatkan SDM rumah sakit ini.
Baca Juga:
Transformasi Sukses: PLN Raih Predikat Tempat Kerja Terbaik dari Great Place to Work Indonesia
" Nominalnya tidak tinggi, disekitaran Rp250 juta untuk diklat, Kenapa sangat sedikit untuk kelas rumah sakit? Karena memang ada efisiensi anggaran sebesar Rp287 miliar. Kalau enggak tidak efisiensi ini, saya tambahin nolnya jadi Rp2,5 miliar. Namun karena efisiensi, terpaksa kami tarik satu nolnya daripada dihapus sama sekali," ungkapnya.
Meski di tengah himpitan efisiensi anggaran, RSUD masih menjadi salah satu prioritas Pemkab untuk peningkatan mutu kesehatan dalam dan pelayanan prima kepada masyarakat.
[Redaktur: Muklis]