Selain pengelolaan SDA secara umum, Tan Gozali juga menyinggung potensi kopi Mandailing yang sudah mendunia. Namun, di Madina sendiri masih banyak warung kopi yang menggunakan kopi dari luar. Hal ini menunjukkan bahwa potensi kopi Mandailing belum dimanfaatkan secara maksimal.
"Selain itu, kebutuhan dapur seperti ikan dan sayuran juga masih banyak yang datang dari luar, padahal Madina memiliki banyak kolam ikan dan lahan yang subur. Dalam hal ini, perlu adanya dorongan dari pemerintah daerah untuk memanfaatkan potensi tersebut," ujarnya.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Mendorong Pembentukan Perusahaan Daerah dan Koperasi
Selanjutnya, Tan Gozali mendorong Bupati Madina yang akan datang untuk mendirikan perusahaan-perusahaan daerah, kelompok usaha bersama, dan koperasi. Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi sumber daya manusia (SDM) masyarakat dalam mengelola SDA Madina yang kaya raya.
"Tak hanya mengelola dana APBD yang sebagian besar digunakan untuk gaji dan rutin PNS serta honor, penting juga untuk mendorong berdirinya perusahaan daerah, koperasi, dan kelompok usaha bersama guna memaksimalkan potensi ekonomi daerah," ungkapnya.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Madiun Resmikan Sekolah Terintegrasi untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan
Pendidikan dan pengelolaan SDA merupakan prioritas yang harus diperhatikan oleh kandidat Bupati Madina. Dalam mengelola kekayaan alam Mandailing Natal, perlu adanya pendekatan yang bijak dan berkelanjutan. Peran pemuda sangat penting dalam pengembangan dan pengelolaan SDA. Selain itu, potensi kopi Mandailing dan kebutuhan dapur lokal juga harus dimanfaatkan secara maksimal. Mendorong pembentukan perusahaan daerah, koperasi, dan kelompok usaha bersama juga dapat menjadi solusi untuk meningkatkan perekonomian daerah. Dengan demikian, Madina dapat menjadi contoh.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]