Tapsel.WahanaNews.co, Madina – Presiden Ikatan Pemuda Mandailing, Tan Gozali Nasution, menekankan peran strategis masyarakat adat dalam panggung demokrasi di bumi Gordang Sambilan Madina. Menurutnya, memperkuat partisipasi politik adalah langkah yang tak boleh berhenti.
"Ada banyak regulasi negara yang melindungi dan mengakui masyarakat adat. Ini merupakan bentuk partisipasi kearifan lokal dan kelembagaan adat," ujar Tan Gozali.
Baca Juga:
Polrestabes Medan Berhasil Tangkap 10 Anggota Geng Motor yang Bikin Onar di Medan
Selanjutnya, di tingkat lokal daerah Madina dan kelompok masyarakat adat, partisipasi politik juga harus diperkuat dengan mengutus perwakilan masyarakat adat untuk duduk di lembaga legislatif, eksekutif, bahkan yudikatif.
"Kadernya belum banyak dalam posisi pemegang kebijakan politik. Ini harus diperbanyak dan diperjuangkan," tambahnya.
Ia menegaskan bahwa partisipasi politik akan semakin kuat jika ideologi masyarakat adat ditegakkan eksistensinya, termasuk di kelembagaan masyarakat adat dan organisasi kearifan lokal. Perkara politik uang dalam Pilkada dapat ditekan jika masyarakat adat sadar akan perjuangan sesungguhnya.
Baca Juga:
Obor PON XXI Tiba di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara
"Masyarakat adat merupakan eksistensi bangsa. Keberadaan, aturan, dan hukum yang mereka miliki harus diakui dan diberlakukan," tegas Tan Gozali.
Regulasi tentang adat di Provinsi Sumut dan Kabupaten Madina telah dibuat dalam upaya melindungi dan mengakui daerah. Tanpa regulasi, eksistensi adat dalam suksesi kepemimpinan daerah bisa saja hilang atau diabaikan.
Tan Gozali menekankan pentingnya masyarakat adat mengambil peran dalam penentuan kebijakan politik. Mereka harus berani menyuarakan aspirasi politik dan menjadikan kadernya duduk di posisi strategis kebijakan, bahkan hingga menjadi bupati atau gubernur.