Suyono optimistis perlakuan yang sama di Madina akan memperoleh hasil lebih baik karena kontur tanah yang lebih subur daripada di Labuhanbatu.
Ahmad Yasir Lubis, kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Madina yang juga memiliki kebun sawit mengaku sistem yang digunakan Suyono tidak biasa dipakai dalam perkebunan.
Baca Juga:
Bupati Madina Pimpin Rapat Kepemangkuadatan, Ini Hasilnya
"Tapi, saya melihat ada inovasi baru yang bisa menjadi solusi dari permasalahan yang dihadapi petani sawit, termasuk menekankan biaya produksi yang selama ini cukup tinggi," kata dia.
Yasir juga melihat pola tanam 5x6 dapat melipatgandakan hasil produksi. "Dengan tanah satu hektare biasanya hanya 130-140 batang, itu pun sudah sampai itu ke batas-batas tanah kita," ujar dia.
Yasir berkeyakinan penggunaan pola tanam yang sama akan meningkatkan pendapatan petani sawit di Madina. "Saya terkejut ternyata ada satu penyakit yang jadi momok bagi petani sawit, namanya ganoderma, itu bisa diatasi dengan memakai pupuk organik ini," tambah dia.
Baca Juga:
Bupati Madina Terima Kunjungan Pengurus DPD IKANAS Riau
Sekadar informasi, pupuk yang dikembangkan Suyono ini tidak hanya dipakai untuk sawit, tapi juga untuk tumbuhan lain seperti kako, padi, dan cabai.
[Redaktur: Muklis]