TAPSEL.WAHANANEWS.CO,, Labuhanbatu - Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution membawa sejumlah pejabat dalam lawatannya ke PT PT Basimbah Tani Syahdilata milik H. Suyono di Rantau Prapat, Kabupaten Labuhanbatu selama dua hari, Sabtu-Minggu (26-27 Juli 2025).
Lawatan ini bertujuan melihat secara langsung dampak inovasi H. Suyono yang berhasil meningkatkan hasil panen sampai hampir tiga kali lipat dengan mengandalkan pupuk organik. Pantauan di lokasi, Bupati Saipullah dan rombongan mengecek empat hamparan kebun dan pusat produksi pupuk tersebut.
Baca Juga:
Bupati Madina Pimpin Rapat Kepemangkuadatan, Ini Hasilnya
Dalam lawatan ini, Bupati Saipullah didampingi Pj. Sekda Drs. M. Sahnan Pasaribu, Ketua TP PKK Madina Ny. Yupri Astuti Saipullah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ahmad Meinul Lubis, Kepala Dinas Pertanian Taufik Zulhandra Ritonga, Kepala Badan Pendapatan Daerah Ahmad Yasir Lubis, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Azhar Paras Muda Hasibuan, Sekretaris Dewan Afrizal, Kepala Dinas PMD Irsal Pariadi, dan Kepala Dinas PMPTSP Akhmad Faisal.
Bupati Saipullah sengaja membawa rombongan berkunjung ke Rantau Prapat untuk bertemu dengan H. Suyono, pengusaha sawit yang telah lama dikenal bupati sebagai peneliti alamiiah dan pekebun sawit yang berhasil menciptakan pupuk organik.
"Ini adalah program yang sengaja saya inisiasi membawa sekda dan beberapa kepala OPD melakukan studi banding sekaligus rencana kegiatan untuk berkebun sawit di Madina," kata dia usai meninjau hamparan kebun keempat pada Minggu, 27 Juli 2025.
Baca Juga:
Bupati Madina Terima Kunjungan Pengurus DPD IKANAS Riau
Bupati Saipullah menerangkan, pemilihan kunjungan ke tempat H. Suryo karena teknologi yang digunakan ramah lingkungan dan hasilnya terbukti. "Pengalaman teman-teman yang punya sawit ini sesuatu yang tidak mungkin, tapi Pak Yono membalik semua teori itu," sebut dia.
Bupati Saipullah mengaku sudah melihat secara langsung bibit yang dikembangkan Suyono telah berbuah pada umur satu tahun empat bulan. Buah yang dihasilkan pun langsung bisa dijual atau tidak terlebih dahulu berbuah pasir.
Bupati Saipullah mengungkapkan pertemuan ini juga bagian dari persiapan Pemkab Madina menyambut program pemerintah pusat berupa penanaman sawit sebanyak 2,5 juta hektare. "Kami menangkap wacana ini sebagai peluang, kami nanti akan memanggil para camat untuk konsolidasi bagaimana nanti mengganti kebun karet menjadi kebun sawit," lanjut dia.