Sementara Kadis Perkebunan Provinsi Sumatera Utara Lies Handayani Siregar dalam sambutannya terus mendukung RAD KSB oleh Tim Pelaksana Daerah FoKSBI Tapsel yang sudah dibentuk pertama kali di Sumut.
Untuk mempercepat pelaksanaan RAD KSB oleh Tim Pelaksana Dearah FoKSBI Tapsel, Lies, menekankan perlunya menurunkan tugas pokok dan fungsinya ke masing-masing Organinasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Baca Juga:
Pertamina EP Cepu Raih Pengakuan Bergengsi di Ajang ASRRAT Award 2024
Sebagai narasumber dalam forum koordinasi dihadiri pelaku dan pemerhati kelapa sawit, PPL, NGO, ini Sekretaris Dinas Pertanian Tapsel M Taufik Batubara mewakili Kadis Pertanian Tapsel dengan paparan Perkembangan Pelaksanaan RAD KSB Tapsel.
Dimana, kata dia, FoKSBI Tapsel pada tahun 2020 sudah melaksanakan 10 program (20 kegiatan) dari 28 program yang tertuang dalam Inores Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan di sentra-sentra sawit Tapsel seperti di wilayah Muara Batang Toru, Batang Toru, Angkola Selatan dan Angkola Sangkunur.
"Kegiatan itu di antaranya sekolah lapang sawit berkelanjutan diikuti 309 pekebun sehingga mereka sudah terlatih menerapkan Good Agricultural Pracyice (GAP). Pelatihan Sertifikasi ISPO terhadap 706 pekebun sawit, peremajaan kepala sawit rakyat, pelatihan pemetaan kebun sawit, melakukan kajian untuk model prediksi tutuoan lahan dan lainnya," katanya.
Baca Juga:
Baby Jill, Sosok Miliarder Muda dengan Kerajaan Bisnis Fenomenal di Asia Timur
Sedang Ditjen Bina Bangda Kemendagri, Edison Siagian yang hadir melalui virtual mengatakan bahwa daerah target penyusunan dan penerapan RAD KSB di seluruh Indonesia adalah 25 Provinsi penghasil kelapa sawit yang terdiri dari 217 kabupaten /kota yang salah satunya Tapanuli Selatan yang pertama kali di Sumut pada 2019 menyusun RAD KSB oleh FoKSBI Tapsel. [rda]