Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Padangsidimpuan Ridoan Pasaribu mengatakan, sebelumnya pedagang sudah direlokasi ke pasar-pasar yang ada di seputaran lokasi tersebut. Namun, beberapa pedagang kembali keluar dan berdagang di lokasi ini.
"Sebenarnya sudah kita relokasi ke Pasar Mahera dan Pasar Kodok. Tapi, ada yang keluar dan kembali berjualan di sini," ungkap Ridoan.
Baca Juga:
Bareskrim Tangkap Kakak Helen Bandar Besar Lapak Narkoba Jambi
Salah seorang pedagang R Harahap menjelaskan, dia bersama pedagang lainnya, sudah mengikuti imbauan pemerintah dan berjualan di pasar yang disediakan. Namun, kondisi penjualan tidak sesuai dengan harapan mereka.
"Sudah pernah kami coba pindah dan berjualan di Pasar Mahera. Tapi penjualan kami jauh menurun, bahkan kadang tidak laku. Belum lagi, biaya sewa lapak yang tinggi dan sangat menyulitkan kami," ucap Harahap.
Dia dan pedagang lainnya, mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah yang membongkar dan merusak lapak-lapak mereka. Ia mengatakan bahwa para PKL hanya mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.
Baca Juga:
Pemerintah Kudus Pastikan Pemenuhan Elpiji Bersubsidi dengan HET Rp18.000 untuk PKL
"Pemerintah kota harus memikirkan nasib kami para PKL. Kami hanya mencari nafkah untuk keluarga kami. Kami tidak mau mencari kekayaan," kata Harahap.
Ia berharap, pemerintah kota dapat memberikan solusi yang tepat bagi para PKL. Dan dapat menyediakan tempat berjualan yang layak bagi para PKL.
[Redaktur: Hadi Kurniawan]