Tapsel.WahanaNews.co, Madina - Generasi muda Indonesia merupakan aset bangsa untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan dalam berbagai bidang kehidupan. Tan Gozali Nasution SH, Wakil Ketua Umum DPD KNPI Sumut, menegaskan bahwa para pemuda Indonesia harus menyadari peran mereka sebagai garda terdepan dalam upaya mencapai tujuan negara. (29/10/2023).
Peristiwa Sumpah Pemuda terkait erat dengan dinamika perjuangan gerakan kemerdekaan yang dilaksanakan oleh generasi muda Indonesia menjelang merdeka. Saat itu, kekuatan Indonesia ada pada pers dan semangat patriotisme berbagai pemuda yang menginginkan kemerdekaan.
Baca Juga:
Pertamina Capai Target Keberagaman Pekerja, Terus Perkuat Komitmen Jadi Perusahaan Inklusif
Tan mengingatkan pemuda Indonesia agar tidak melupakan sejarah terlepas dari perkembangan teknologi informasi yang pesat. Kemerdekaan bangsa ini tidak akan tercipta jika pemuda saat itu tidak bersatu dan solid untuk berjuang merebut kemerdekaan pada era tahun 20-an. Pemuda pada masa tersebut sangat patriotik dan rela mengorbankan jiwa dan raga demi negara.
"Namun, perkembangan dunia saat ini telah mengikis solidaritas dan patriotisme pemuda Indonesia," katanya.
Menurut Tan, yang sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPD KNPI Sumut dan Ikatan Pemuda Mandailing (IPM), serta teman-teman pers di Indonesia, perlu adanya materi pelajaran yang menanamkan nilai-nilai perjuangan, patriotisme, cinta bangsa, dan sikap bela negara di sekolah-sekolah.
Baca Juga:
Satpam Apartemen di Bekasi Ngejoprak Dikeroyok Pemuda Mabuk
"Sekarang ini, bukan hanya politik yang diperkuat, bahkan anak-anak kecil juga diberikan pemahaman politik praktis yang kotor, yang hanya bertujuan untuk memperkaya diri, dan akhirnya berujung pada korupsi," ujarnya.
Tan mengajak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia supaya tidak menjadikan anak-anak di bangku sekolah sebagai individu kapitalis dan radikalis yang hanya berpikir untuk kepentingan uang semata serta tidak peduli terhadap nilai-nilai bangsa dan Pancasila sebagai dasar negara.
"Saat ini generasi muda kita telah diredam dengan hanya mencari kekayaan setelah lulus sekolah, melakukan apa saja agar masuk lingkaran pejabat, politik, dan kekuasaan. Beberapa bahkan menggunakan suap demi menjadi pejabat. Semua ini telah menyimpang dari tujuan bernegara," ungkapnya.