TAPSEL.WAHANANEWS.CO, Madina- perusahaan pembangkit listrik panas bumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) mengadakan kegiatan konsolidasi pengembangan produk bersama pelaku UMKM yang berada di wilayah kerja perusahaan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Selasa (15/7/2025)
Hadir Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP, Ali Sahid didampingi Koordinator Community Development, Ngalim. Hadir juga tiga camat di WKP PT SMGP, yakni Camat Puncak Sorik Marapi Yanjahuddin, Camat Lembah Sorik Marapi Paryati Daulay, dan Camat Panyabungan Selatan Elli Mutiara. Juga dihadiri para kelompok UMKM binaan PT SMGP.
Baca Juga:
Berbalut Tasyakuran dan ’Bukber’, PDI-Perjuangan Kota Bekasi Evaluasi Pemilu 2024
Dalam pengarahannya, Ali Sahid menjelaskan konsep membangun dan memgembangkan usaha yang sering disebut KOKODIFO yaitu: komitmen, konsisten, disiplin, dan fokus.
Ali Sahid bercerita pengalamannya selama 32 tahun bekerja di perusahaan geothermal, termasuk pernah menduduki jabatan CSR yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat. Mulai dari mengawali survey potensi bahan lokal, pembentukan kelompok, program, memberikan bantuan modal, pendampingan, pemasaran hingga banyak pelaku UMKM yang dibina menjadi pengusaha lokal yang mandiri dengan omzet yang cukup besar.
"Kuncinya ada sama kemauan dan kerja keras kita. Tantangan dalam setiap usaha sudah pasti, oleh karena itu semua anggota kelompok harus bekerja sama, harus kompak, sehingga tantangan itu bisa kita hadapi bersama. Komitmen PT SMGP dari awal adalah bisa tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan," kata Ali Sahid. Ia menyebut PT SMGP memiliki lima pilar program pemberdayaan yang saat ini dijalankan yaitu: ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan sosial budaya.
Baca Juga:
Dinilai Punya Visi Kuat Untuk Majukan NTT, Refafi Gah Instruksikan Seluruh Kader Hanura Kerja Keras Menangkan Ansy-Jane
Ditambahkan Ngalim, selaku koordinator Community Development. Ia menyebut PT SMGP telah membentuk 37 kelompok usaha dalam beberapa tahun terakhir, termasuk di dalamnya kelompok usaha UMKM memanfaatkan hasil bahan lokal seperti produksi keripik, kopi, madu, dan gula aren.
Ngalim menjelaskan, secara keseluruhan kelompok UMKM ini telah berhasil tumbuh dan berkembang sekitar 76 persen.
"Secara keseluruhan kita mencapai keberhasilan sekitar 70 persen. Di sisi lain ada beberapa produk yang perlu kita lebih konsentrasi lagi untuk pengembangannya," kata Ngalim