"Kita bukan ingin mengurusi internal rumah tangga orang lain, tapi dengan alat kontrasepsi bisa mengontrol angka kelahiran sehingga atensi terhadap anak baik secara materi maupun moral lebih berkualitas," pesan dia.
Wabup mengungkapkan, program ini bukan inisiatif bupati maupun wakil bupati, melainkan telah melalui kajian panjang dan melihat fenomena munculnya bonus demografi yang hanya terjadi sekali dalam kisaran 800 tahun.
Baca Juga:
Wabup Madina Sebut Pengaruh Media Sosial Membuat Anak Muda Lupa Jati Diri
Dalam kesempatan ini turut hadir perwakilan BKKBN Sumut, Asisten Administrasi Umum Lismulyadi Nasution, Sekretaris DPPKB Elfi Maryanni Lubis, dan sejumlah kepala OPD.
[Redaktur: Muklis]